"Saat kita analisis lebih dalam dari kalimat-kalimat yang dilontarkan (Bahasa Sunda.red), itu lebih ke unsur bercanda," ungkap Deni lagi meyakinkan bahwa hubungan Nabila dan temannya sekarang baik-baik saja.
Wakil Bupati Tengok Nabila
Nah, Wakil Bupati Kabupaten Bandung Barat Hengky Kurniawan sempat menengok Nabila. Dia mengatakan, peristiwa yang dialami oleh bocah 12 tahun itu bukanlah bullying.
Peristiwa Nabila yang “marah” adalah bentuk harga diri. Dia nggak mau sepatu miliknya terinjak oleh rekannya karena sepatu tersebut dibeli dari hasil jerih payahnya. Namun, sekali lagi sepatu Nabilla tidak sampai dirusak rekan-rekannya.
"Bukan bullying, ya. Saya ingin mengklarifikasi, sebenarnya sepatu Nabilla tidak dirusak. Nabilla tidak mau sepatu yang dia beli sendiri dari hasil memulung kotor terinjak-injak temannya," kata Hengky menjelaskan kejadian kemarin.
Antrean Tamu Nabila
Karena terlanjur viral, rumah kediaman Nabila, yaitu rumah kakek neneknya di Bandung Barat jadi ramai oleh pendatang.
Apalagi, sejak ada penggalangan dana untuk beli sepatu baru Nabila, orang-orang semakin sering datang sendiri ke kampung Cibodas, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat untuk menyampaikan bantuan atau semangat langsung kepada Nabila.
Nggak heran nih saking banyaknya orang yang datang ke rumah, pengunjung diwajibkan mengisi buku tamu ter,ebih dahulu. Biar tertib, dan mudah diinget, terutama oleh kakek dan nenek Nabila.
Baca Juga : Nggak Sanggup Berkompetisi, Saatnya Bilang: Selamat Tinggal BBM!
Wah, Ada Gang Nabila