“Contohnya seperti Samsung Notes yang meledak: itu merupakan kontrol kualitas yang buruk. Mereka nggak berusaha membuat sesuatu yang baru. Mereka hanya mengacau,” kata West.
Setelah masuk Museum of Failure, barang-barang tersebut jadi berguna.
Meskipun awalnya berisiko, namun Museum of Failure menunjukkan kesuksesan. Bermula di Helsingborg, Swedia, kini koleksinya semakin bertambah dan lokasi baru dibuka di Los Angeles, pada Desember 2017. Beberapa objek museum bahkan akan dipamerkan melalui tur dunia.
“Melihat beberapa perusahaan besar gagal dengan produknya membuat kita lega,” kata West.
“Para pengunjung merasa mereka juga bisa gagal saat mencoba atau mempelajari hal baru. Ini membuat mereka berani meninggalkan zona nyaman,” pungkasnya.
Artikel ini pertama kali tayang di National Geographic dengan judul "Di Museum Ini, Anda Bisa Melihat Koleksi Produk-produk Gagal"