"Ajang SVIIF diselenggarakan oleh dua organisasi, yakni International Federation of Inventors’ Associations (IFIA) dan Korea Invention Promotion Assosiation (KIPA).
Ajang ini menjadi ruang untuk menampilkan penemuan-penemuan terbaru, untuk tim mereka, inovasi pembuatan kampas rem organik dengan menggunakan limbah kulit kemiri menjadi yang dikedepankan.
"Inovasi yang kami buat ini bukan untuk skala lomba saja tapi juga kedepannya jadi startup," jelas Mahfud dikuti HAI dari Tribun Medan.
Baca Juga : Bangga! Lagu Solis Ardhito Pramono Terdengar di TV Nasional Korea
Ia menuturkan kampas digunakan pada motor dan kendaraan roda empat untuk pengereman, kampas res guna mengurangi kecepatan dari suatu kendaraan.
Biasa terbuat dari asbestos sebagai bahan utamanya, namun penghirupan dari beberapa jenis fiber asbestos dapat menyebabkan berbagai penyakit termasukkanker dan oleh karena itu kebanyakan penggunaan asbestos telah dilarang di banyak negara.
"Kami hadir untuk menghentikan material tersebut, dengan menggunakan limbah kulit kemiri, bisa mengurangi penyakit dan harganya lebih murah," ungkap Mahfud.
"Kedepannya akan dibangun pabrik mini yang memang tidak hanya digunakan untuk kami, tapi juga untuk inovator-inovator di USU," tambahnya.
Mahfud juga mengatakan UI (Universitas Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung) sudah punya startup-start up. Ia berharapUSUjuga memiliki perusahaan yang bisa dibanggakan tidak hanya skala lokal, nasional tapi juga internasional. (*)