Keduanya diminta untuk ikut andil dan bertanggung jawab menyelesaikan permasalahan sampah plastik ini.
Menanggapi protes ini, Nestlé melalui akun Twitter-nya menuliskan bahwa mereka telah dan masih berupaya untuk mengurangi sampah plastik dari hasil produksi industrinya.
"Dibutuhkan aksi signifikan untuk memerangi polusi plastik. Kami ingin melakukan peran kami dalam menanganinya dan membuat sebuah perbaikan. Kami ingin melanjutkan usaha kamu. Masih banyak yang akan dilakukan," tulis akun @Nestle.
Sementara itu, CEO Unilever Alan Jope, juga menyampaikan hal yang kurang lebih senada melalui aku Twitter-nya.
Baca Juga : Viral Kisah Cewek yang Dapat Ancaman usai Tegur Penumpang Jongkok dalam KRL
“Banyak tim dari Unilever berinovasi dan menguji coba produk-produk dan berinisiatif menemukan solusi-solusi untuk isu kemasan plastik. Tim kami di Filipina mencoba (menjual) isi ulang sampo dan kondisioner,” tulisnya, yang kemudian di-retweet oleh akun resmi Unilever.
Many @Unilever teams are innovating and piloting products and initiatives to find solutions to the #plastic packaging issue. Our team in the Philippines is trialling refilling for shampoo and conditioner https://t.co/eXWwz9lZ3w— Alan Jope (@alanjope) March 25, 2019