HAI-Online.com -Beberapa hari terakhir, Ezra Walian tengah ramai menjadi bahan pembicaraan banyak orang setelah penyerang RKC Waalwijk tersebut gagal membela timnas Indonesia pada ajang kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
Gagalnya Ezra membela timnas U-23 itu membuat banyak pihak geram, sejumlah orangmenuding kalau Vietnam berperan penting dalam keputusan AFC yang sebelumnya harus sampai meminta konfirmasi pihak FIFA mengenai status dari pesepakbola berusia 21 tahun tersebut.
"Ini akal-akalan Vietnam untuk ganggu konsentrasi timnas. Di Piala AFF U-22 kemarin, Marinus Wanewar juga disebut curi umur. Keputusan tidak masuk akal," ujar manajer Ezra, Wide Ananda Putra seperti yang dikutip HAI dariKompas.com.
Sampai akhirnya, FIFA pun memutuskan bahwa mantan pemain Ajax Amsterdam itu nggak boleh ikut serta membantuEgy Maulana Vikri dan kawan-kawan untuk mendapatkan satu tiket menuju kualifikasi Piala Asia U-23 2020.
Baca Juga : Gagal Bela Timnas di Kualifikasi Piala Asia U-23 2020, Ezra Walian Bakal Jadi Pemain ke-12
"Berdasarkan data dari dokumen yang kami terima,EzraWaliantidak berhak meminta berpindah asosiasi karena dia pindah kewarganegaraan Indonesia setelah bermain dalam laga internasional di kompetisi resmi sebagai perwakilan Belanda," demikian bunyi suratFIFAke PSSI.
Alhasil, keputusan itu pun langsung membuat banyak orang naik pitam, kebanyakan dari mereka pun kemudian membandingkan kasus Ezra dengan punggawa muda Thailand yang pernah main buat timnas U-17 Swiss, Charyl Chappuis.
Chappuis baru mengajukan kewarganegaraan Thailand pada tahun 2013 dan sebelumnya pernah membela pada ajang Piala Dunia U-17 bersama timnas Swiss, namun dirinya tetap mendapatkan izin dari AFC untuk membela Negeri Gajah Putih.
Hal itu pun kemudian menimbulkan banyak tanya, namun kebanyakan orang hanya ingin tahu kenapa Chappuis boleh bermain untuk Thailand sedangkan Ezra nggak bisa membela timnas Indonesia padahal keduanya sudah bermain di laga resmi bersama negara lain.
FYI aja nih, Chappuis sendiri akhirnya bisa membela Negeri Gajah Putih karena federasi sepak bola Thailand bergerak aktif dengan langsung menyerahkan sejumlah dokumen pendukung, yang kemudian membuat FIFA memberi izin buat doi.
Ketika banyak orang sibuk menuding Vietnam dan membanding-bandingkan kasus Ezra dengan Chappuis, kebanyakan dari mereka sampai lupa bahwa satu hal yang patut dipertanyakan adalah ke mana PSSI selama ini? Apa yang mereka kerjakan?