Follow Us

Kompetisi Sepak Bola Inggris Dikritik Karena Nggak Melakukan Penghormatan untuk Korban Teror di Selandia Baru

Ricky Nugraha - Rabu, 20 Maret 2019 | 16:30
Penghormatan pemain Tottenham dan West Ham untuk korban teror di Paris tahun 2015
Frank Augstein/AP

Penghormatan pemain Tottenham dan West Ham untuk korban teror di Paris tahun 2015

HAI-online.com - Premier League, English Football League dan Football Association mendapatkan kritikan "standar ganda" karena nggak memberi penghormatan kepada 50 orang yang tewas dalam serangan masjid di Selandia Baru.

Kompetisi rugby internasional Six Nations Enam Negara dan kompetisi rugby lainnya memberikan penghormatan dengan mengheningkan cipta pada akhir pekan ini. Namun, hal itu nggak dilakukan oleh kompetisi papan atas sepak bola Inggris.

Padahal, klub-klub Liga Premier Inggris pada November 2015 lalu mengenakan ban lengan hitam dan memainkan lagu kebangsaan Prancis sebelum pertandingan setelah terjadinya serangan teror di Paris.

Yunus Lunat, mantan ketua dewan kesetaraan ras FA menyebut bahwa hal ini adalah "hipokrit".

Baca Juga : Dari Ozil Sampai Salah, Begini Reaksi Sejumlah Bintang Sepak Bola Terkait Aksi Teror di Selandia Baru

Saat penghormatan tahun 2015, ketua Liga Premier Richard Scudamore mengatakan hal itu adalah tindakan "solidaritas dan pengenangan" setelah serangan di ibukota Perancis, di mana 130 orang tewas.

Kepada BBC Sport, Yunus Lunat mengatakan: "Nggak ada alasan, ketika sesuatu telah terjadi, meskipun skalanya nggak sama, sepak bola harus selalu 'berbicara' dan memberikan penghormatan."

"Ini menjadi standar ganda dan hipokrit. Mengheningkan cipta selama satu menit adalah hal yang patut dilakukan. Ini seharusnya berlaku untuk semua serangan teror yang terjadi."

Yunus juga menyampaikan kritikannya ini lewat Twitter dengan me-mention akun-akun Twitter resmi Premier League, EFL dan FA.

Baca Juga : Puji Khabib Nurmagomedov, McGregor: Dia Lawan yang Sangat Tangguh

Source : BBC Sport

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest