Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Konflik Panjang Mahasiswa UINAM vs Parkiran Kampus: Dari Harus Bayar hingga Ban Motor Dikempesin

Bayu Galih Permana - Kamis, 14 Maret 2019 | 14:30
Unjuk rasa mahasiswa UINAM yang menolak parkir berbayar pada tahun 2016 lalu.
Tribun Gowa

Unjuk rasa mahasiswa UINAM yang menolak parkir berbayar pada tahun 2016 lalu.

HAI-Online.com -Bukan karena hobi bentrok dengan kampus lain, mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) beberapatahun terakhir sering menarik perhatian dari berbagai macam pihak akibat konflikterkait parkiran di dalam kampus mereka.

Sebut saja pada tahun 2016 lalu, ratusan mahasiswa sampai turun melakukan aksi unjuk rasa besar-besaran di kampus II UIN Samata karena pihak kampus mengeluarkan wacana parkir berbayar di dalam area kampus.

Seperti yang dikutip HAI dari Tribun Gowa, kala itu pihak kampus dikabarkan akan mematok tarif sebesar Rp 1.000 untuk mahasiswa yang menggunakan motor, dan Rp 2.000 bagi pengguna mobil apabila peraturan tersebut benar-benar diterapkan.

Bahkan, Aliansi Mahasiswa UIN Alauddin Makassar sempat membuat petisi demi menggagalkan penerapan parkir berbayar, karena wacana tersebut dinilai diterapkan hanya untuk membantu pelunasan hutang pihak kampus di berbagai instansi swasta.

Baca Juga : Mbok Djum, 'Penyelamat Perut' Mahasiswa UNS, Meninggal Dunia

"Sesungguhnya kebijakan ini adalah bentuk komersialisasi ruang kehidupan kampus dan diduga, hasil dari parkir berbayar salah satunya akan digunakan untuk mengumpulkan dana pelunasan utang UIN Alauddin Makassar di berbagai Instansi Swasta," tulis mereka dalam petisinya.

Untungnya, pihak kampus pun akhirnya menghentikan rencana pemberlakuan parkir berbayar itu seiring banyaknya aksi penolakan yang dilakukan oleh mahasiswanya.

SempitnyaLahan Parkir

Seusai wacana penerapan parkir berbayar berhasil digagalkan, setahun kemudian muncul parkiran UIN Alauddin Makassar kembali menjadi sorotan setelah kendaraan- kendaraan yang terparkir terlihat semrawut dan nggak tertata dengan rapi.

Seperti yang dikutip HAI dariberita-sulsel.com, semrawutnya parkiran di UINAM membuat mahasiswa harus memindahkan satu per satu motor apabila ingin keluar, dan menyebabkan kemacetan ketika mereka hendak meninggalkan kampus.

Padahal menurut mahasiswi Fakultas Syari'ah dan Hukum bernama Ratna, sebenarnya ada lahan kosong di belakang FakultasTarbiyah dan Keguruan, namun kebanyakan mereka enggan untuk parkir di sana karena malas berjalan jauh.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x