Entah apa yang ada di khayalan sang anak pengkhayal waktu menulis artikel itu. Yang pasti, apa yang dia sampaikan, kurang lebih masih relate sama kondisi sekarang. 6 tahun berselang setelah “ramalan” itu diutarakan, kondisi yang berubah sekarang, kemungkinan baru soal kemajuan internetnya aja. Menurut Om Jimi, bermusik di jalur side streamini cuma perkara seberapa mau kita berusaha, dan mengasah kreativitas buat berkarya dan memasarkannya.
Baca Juga : Slipknot dan Metallica Bakal Tur Bareng di Australia-New Zealand Oktober Besok
“Sejak pelaku musik cutting edge mulai paham bagaimana memasarkan karya mereka secara alternatif. Sejak awal tahun 2000-an, gerakan ini mulai diterima masyarakat luas. Pelaku musik mainstream menyebut kami musik komunitas. Sedangkan kami tak peduli dengan apapun. Bikin karya, pasarkan, beres,” sebut Jimi.
Kalo soal kegelisahan terhadap perjalanan jalur ini, faktanya, om Jimi sama sekali nggak mencemaskan apa-apa. Boleh dibilang, he’s so indifferent that he really knows what to do for his project.
“Kegelisahan adalah hal yang gue tumpahkan dalam karya-karya gue. Nggak ada pertanyaan-pertanyaan seperti yang lo pertanyakan kepada gue hehe. Gue lebih memikirkan produksi yang asik. Kemasan yang keren. Cara menjual yang berbeda,” tanggap musisi yang mulai ngeband dari zaman SMA, tepatnya dari tahun 1992 ini.
Sebetulnya pun, om Jimi malah nggak mau pusing, mikirin label sidestream atau mainstream yang sering kita beda-bedain.
“Secara pelaku, gue nggak peduli label SIDE atau MAIN. Bikin aja. Hajar. Setelah itu jual. Kalo nggak ada yang mau kerjasama, jual sendiri. Beres,” jelasnya.
Lantas, seperti apa bayangan om Jimi untuk ranah musik ini ke depannya?
“Kalo dilihat dari rilisan Indonesia 2017, seperti di Bogor ada Texpack, The Jansen (coming soon). Dari Jogja ada Skandal dan Nerv.Ous. Di Bandung ada Heals dan Collapse. Di Jakarta ada Piston, Barefood dan The Upstairs Split bareng Goodnight Electric. Gue rasa di masa yang akan datang musik Indonesia akan semakin keren. Nama-nama tadi bisa jadi akan semakin bersinar nanti,” tukasnya, yakin.
Kalian setuju kan? (*)