Dikutip dari arsip majalah HAI 03 2017
HAI-online.com - Andra and The Backbone dan Deadsquad adalah tempat dirinya berkarya. Dua band bergenre berbeda, yang juga menempuh kesuksesan dan meniti karir lewat jalur berlainan. Pilihan yang satu adalah masuk ke major label. Di sana semua kepentingan dan urusan promo udah ada yang ngatur.
Sebaliknya, pilihan satu lagi adalah mengerjakan semuanya sendiri, mulai dari bikin album sampai memasarkannya.
Dia adalah Stevi Item. Mungkin, dia bukanlah pengamat, apalagi kritikus musik. Justru, Stevi adalah pelaku yang udah nyemplung ke bidang ini selama lebih dari 15 tahun. Asal tahu aja, Stevi udah ngerasain sendiri perbedaan dua “tanah” yang dipijaknya.
Bagaimana serunya berada di skena independen dan melaju di jalur sidestream menurut musisi yang udah bergelut bahkan sebelum jaman MySpace masih jadi andalan para anak band? Simak!
Yuk, mari disimak.
T: Faktanya, era digital sekarang makin mempermudah pengenalan musik-musik dari arus pinggir. Menurut lo, seberapa besar era digital ini berpengaruh?
J: Sangat, sangat berpengaruh. Perkembangan digital di era internet mengubah hampir semua hal. Kalau dipersempit lagi, bicara musik di era digital ini bisa jauh berbeda dari cara kita mendengarkan atau menikmati, dan cara memroduksi musik atau memainkannya. Karena, sifat perkembangan teknologi ini selalu ingin praktis dan efisien.
Baca Juga : Iga Massardi Berbagi Kunci Suksesnya Merintis Karier Musik Secara Independen
T: Gimana perbedaan “rasa” antara ngejalanin Andra and The Backbone dan Deadsquad dari segi proses penciptaan karya dan pemasaran karya?
J: Beda band, otomatis beda juga cara produksi dan pemasarannya. Kalau di ABB, dari awal (kami) sudah langsung masuk major label, sehingga treatment-nya dari mulai produksi, promo sudah ada yang mengatur, karena (merupakan) bagian dari kontrak kerjasama. Sementara Deadsquad, semuanya sendiri.
T: Menurut lo, perkembangan musik sidestream sekarang ini gimana? Di awal 2000, media sosial baru muncul (dan itu) masih menjadi mainan baru buat band sidestream karena sarana promo yang mudah, efektif, dan gratis. Sekarang, band-band yang dari awal sudah pakai media sosial, bisa merasakan manfaatnya.