Ketika tinggal di Jakarta, Soepratman merasa tertantang setelah membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul yang berisikan tantangan terhadap ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.
Pada tahun 1924, pria kelahiran Meester Cornelis (sekarang Jatinegara) tersebut berhasil menyelesaikan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' ketika tengah berada di Bandung, pada usianya yang baru menginjak 21 tahun.
Sampai akhirnya, W.R Soepratman memperdengarkan lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' untuk pertama kalinya di depan khalayak umum pada malam penutupan Kongres Pemuda II yang dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 28 Oktober 1928, secara instrumental.
Sayangnya, anak dari Abdoelmoein dan Siti Senen tersebut nggak pernah mendengar lagu ciptaanya dikumandangkan di hari kemerdekaan karena sudah terlebih dahulu berpulang pada 17 Agustus 1983 karena sakit.
Berkat jasanya kepada bangsa dan tanah air, Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri akhirnya merencanakan tanggal kelahiran dari W.R Soepratman (9 Maret) sebagai Hari Musik Nasional, sebelum akhirnya ditetapkan satu dekade kemudian.
Namun tanggal kelahiran ini sebenarnya masih diperdebatkan, karena ada pendapat yang menyatakan Soepratman dilahirkan pada tanggal 19 Maret 1903 di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dan diperkuat dengan keputusan Pengadilan Negeri Purworejo pada 29 Maret 2007.
Oiya, selamat Hari Musik Nasional ya buat seluruh pelaku musik di Indonesia! Semoga masalah soal RUU Permusikan bisa segera diselesaikan, dan juga industri musik tanah air semakin berkembang lagi ke depannya. (*)