Nyamuk yang menjadiperantaraadalah Aedes aegypti betina, yang membawa virus dan mampu terbang sejauh maksimal 400 meter.
Sekali bertelur, nyamuk betina menghasilkan sekitar 100 telur yang mampu bertahan beberapa bulan dalam cuaca apa pun. Upaya untuk memberantas telur nyamuk ininggak bisa dilakukan karena nyamuk biasanya meletakkan telurnya secara tersembunyi di tempat-tempat yang teduh.
Telur kemudian harus melalui fase akuatik yang dimulai saat telur terendam air, misalnya dalam kubangan air hujan atau penampung air bersih lainnya.
Hal ini yang menjelaskan mengapa jumlah nyamuk makin banyak pada musim hujan karena sejak telur terendam air sampai jadi nyamuk dewasa hanya membutuhkan waktu tujuh hari.
Nyamuk Aedes aegypti habitat hidupnya di sekitar manusia dan memiliki pola menggigit pada siang hari (day-bitting) dengan puncak aktivitas menggigit pada pagi hari dan sore hari.
Aedes juga senang menggigit di dalam rumah. Kemampuan nyamuk untuk menggigit dan menyebarkan virus dengue dipengaruhi oleh cuaca atau suhu lingkungan.
Baca Juga : Remaja yang Jual Ginjalnya Demi iPhone 4 Kini Divonis Gagal Ginjal
Mengapa bisa terjadi kematian?
Seseorang yang terinfeksi virus demam berdarah,nggak menunjukkan gejala pada saat awal.
Fase yang dikenal sebagai masa inkubasi ini berlangsung sekitar tujuh hari. Pada masa ini virus sudah dapat menyebar melalui gigitan nyamuk dari satu orang ke orang lainnya.
Fase berikutnya ditandai adanya gejala demam. Pada saat sudah menggejala dikenal tiga fase sakit: fase demam (febril, 3-4 hari), fase kritis (4-7 hari), dan fase pemulihan selama tujuh hari juga.
Fase demam terjadi pada 3-4 hari pertama setelah ada gejala, ditandai dengan gejala demam mendadak tinggi, sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, sakit atau linu pada otot dan tulang, mual dan muntah.