Taitano yang juga mengikuti mars tersebut mengatakan bahwa para remaja meneriakkan hal-hal seperti "Bangun tembok" dan "Trump 2020". "Akunggak merasa aman di lingkaran itu," katanya.
Baca Juga : Ada-ada Aja, Ini 5 Razia Aneh yang Pernah Terjadi di Indonesia
Taitano mengatakan seluruh insiden dimulai ketika para remaja dan empat orang pemuda Afrika-Amerika, yangtengah berorasitentang Alkitab di dekat situ, mulai berteriak satu sama lain.
Rekaman video lain sebelum pertemuan itu memperlihatkan orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai anggota Israel Ibrani mengejek para siswa dan pejalan kaki lainnya dengan cemoohan rasis.
Menurut Taitano, peristiwa itu kemudian menjadi sangat intens, jadi Phillips mulai memainkan drumnya dan menyanyikan apa yang disebut sebagai doa penyembuhan, untuk membantu meredakan situasi.
Phillips berjalan melewati kerumunan, dan Taitano mengatakan segala sesuatunya mulai tenang sampai dia melihat bocah yangtersenyum tersebutdan menolak untuk pindah dari tempatnya.
Perilaku para siswa dari Sekolah Menengah Katolik Covingtonini kemudian memicu kecaman yang meluas dari banyak pihak. Seperti para pembuat hukum, selebriti, walikota hinggaKeuskupan Katolik Roma di Covington.