Untuk nanganin kesehatan hewan, para dokter hewan juga nggak cuma kerja praktek di klinik atau rumah sakit aja. Mereka juga bisa dipanggil ke rumah pasien untuk mengecek kondisi kesehatannya.
Dan, selayaknya dokter, dokter hewan pun harus siap waktu dibutuhkan dalam kondisiurgent, di manapun dan jam berapapun. Pokoknya, harus siaga dan dedikasinya demi kesehatan hewan mesti pol-polan. Wih!
Baca Juga : Spider-Ham Bukan Satu-satunya. 10 Tokoh Marvel Ini Juga Pernah Dibikin Parodi Jadi Hewan Kocak
Nggak Harus Sayang Hewan
Sebenernya, kriteria yang ideal buat jadi dokter hewan itu, bukannya harus sayang hewan, tapi harus berani menghadapi hewan apapun. Pun sekelas ular, lho!
“Saya pernah sekali itu meriksa ular. Betul-betul baru sekali. Sebenernya ya takut juga, tapi dipaksain, karena udah tanggung jawab kan mau gimana lagi,”curhat dokter Jimmy.
Dalam prakteknya, seorang dokter hewan juga dituntut untuk nggak egois atau melulu mendominasi percakapan dengan pemelihara pasien. Soalnya, kita pasti butuh untuk terus mendengarkan biar dapetin informasi yang banyak.
Yang paling penting, seorang veteriner juga nggak boleh merasa sok pintar atau sombong. Karena hal ini berguna banget dalam menjaga relasi antar dokter hewan, untuk perkara rujuk-merujuk pasien.
Lanjut, jadi dokter hewan itu sebenernya memungkinkan kita untuk ketemu banyak orang dari segala profesi. Bisa memperluasnetworking, bisa berkembang di bidang sendiri dan juga di bidang lain.
Malangnya, dokter hewan kadang juga mesti jadi “kambing hitam” waktu binatang yang ditanganinya mati. Padahal, belum tentu kesalahan sepenuhnya ada di dokter hewan.
Tantangan