Follow Us

Penelitian Membuktikan, Drummer Yang Jago Punya Kecerdasan Natural

Fadli Adzani - Minggu, 30 Desember 2018 | 16:59
Miles Teller dalam film Whiplash
Bold Films

Miles Teller dalam film Whiplash

HAI-ONLINE.COM - Menjadi drummer yang hebat bukanlah hal yang mudah. Kamu harus bisa mengatur ketukan dan juga tenaga saat menggebuk drum sehingga bisa "mengatur" tempo dari band-nya.

Sebagaimana yang diberitakan Telegraph, terdapat studi yang menyatakan kalau drummer adalah kaum cerdas secara natural!

Nggak heran kalau mereka bisa membagi banyak "pemikiran" di otaknya untuk bisa menyeimbangkan beat dan juga pukulan drum mereka!

Baca Juga : Mengapa Gamer ‘Sultan’ Rela Habiskan Ratusan Juta Demi Beli Barang-barang Virtual

Untuk membuktikan kalau drummer merupakan kaum yang cerdas, peneliti dari Karolinska Institutet, Stockholm, Swedia, meminta beberapa drummer untuk memainkan stik drum mereka sebelum akhirnya melakukan tes kepintaran.

Akhirnya, peneliti-peneliti ini berkesimpulan kalau para drummer dengan ritme permainan drum yang baik, juga mendapatkan skor tertinggi saat tes psikologi!

Profesor bernama Frederic Ullen memberi konklusi bahwa ada hubungan antara kepintaran dan kepandaian drummer menggebuk drum, serta bagian dari otak yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.

Untuk melengkapi studi ini, Profesor Ullen dan Guy Madison dari Swedia meminta orang-orang dengan tangan kanan yang aktif (usia 19 - 49 tahun) untuk memukul-mukul dengan stik drum.

Kemudian, mereka diberikan tes psikometrik berisikan 60 pertanyaan dan masalah.

"Kami menemukan kalau orang-orang dengan kepintaran tinggi juga bisa lebih stabil dalam pengaturan waktu," kata Profesor Ullen, dikutip HAI dari Telegraph.

"Kami juga jadi tau kalau beberapa partisipan ini memiliki jumlah materi putih (white matter) yang lebih besar di otak, materi putih lah yang berisikan koneksi antar wilayah di otak," pungkasnya.

Kesimpulannya, Profesor Ullen menjelaskan kalau orak membutuhkan banyak area untuk mendengarkan musik.

Bagian kiri dari otak cenderung untuk memproses ritme, bagian kanan untuk melihat melodi.

Bermain drum, menurut situs Open Culture, juga bisa memberikan nilai-nilai terapeutik yang pada akhirnya memberikan efek endorphin (hormon pemberi kebahagiaan) ke otak kita!

Buat kamu para drummer, siapa, nih, yang bangga menjadi sang penjaga tempo di band?

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest