Untuk Perdamaian
Komik bagi Stan Lee, bukan sekedar menghibur. Pada 1968, Stan Lee pernah menulis bahwa Bigot dan rasisme adalah penyakit sosial paling berbahaya yang mewabah di seluruh dunia saat ini.
Ia menulis ini di tahun yang sama saat Martin Luther King Jr dan Robert F. Kennedy dibunuh.
Baca Juga : Daftar Lengkap Nominasi Piala FFI 2018, 'Marlina Si Pembunuh' Masuk 15 Kali
Secara konsisten ia berusaha untuk menyebarkan ide-ide tentang progresifitas dalam komik Marvel, seperti saat ia dan Jack Kirby membuat Black Panther, raja Afrika yang luar biasa cerdas dan kaya raya dari Afrika.
Ia percaya bahwa komik bisa jadi medium untuk menyebarkan ide tentang perdamaian dan persatuan.
Untuk penghargaan Karya Cipta
Tidak hanya itu Stan Lee juga kemudian membudayakan pemberian kredit kepada pencipta dalam industri komik.
Semua orang mungkin tahu siapa yang membuat Komik Dragon Ball atau One Piece, tapi Stan adalah orang yang membuat kebiasaan untuk memberi tahu lebih dari satu orang, seperti siapa penulis naskah sebuah komik, pembuat gambar, pewarna, penebal garis, hingga pembuat kover sebuah komik.
Hal ini dianggap sebagai penghormatan dan penghargaan bagi para seniman, sehingga kita bisa mengenal siapa Steve Ditko, Jack Kirby, hingga Toriyama.
Seperti juga dengan proses pengalihan karya dari komik menjadi film, kita yang duduk dalam bioskop kerap dihibur dengan penyajian kredit tittle yang berkesan. Sehingga pembuat karya film dan komik bisa diapresiasi banyak orang. (*)