HAI-Online.com- Pendidikan merupakan fondasi penting bagi perkembangan suatu negara. Namun kondisinya memang masih jauh dari yang kita harapkan.
Bahkan sebuah data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyebutkan per tahun 2017/2018, masih tercatat sekitar 187,828 siswa putus sekolah dari rentang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Kejuruan (SMK).
Hal inilah yang mendorong berbagai pihak untuk turut membantu mencarikan solusi bagi negeri ini. PermataBank dalam hal ini ikut menjembatani dan mencari solusi terbaik untuk pendidikan di Indonesia dengan membuat sebuah forum advokasi pendidikan bernama Unite for Education (UFE).
Baca Juga : Pete Shelley, Vokalis Band Punk Rock Buzzcocks Meninggal Dunia
UFE 2018 yang merupakan program tahunan Corporate Social Responsibility (CSR) PermataBank – PermataHati, pada tahun ke 8 ini hadir dengan format baru dengan mengusung tema, “UFE Sustainability Forum: Championing Change” yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 8 Desember 2018 bertempat di Kuningan City Ballroom.
UFE memiliki tujuan menjadi tempat bagi komunitas untuk mengembangkan ekosistem pendidikan berkelanjutan yang saling menginspirasi serta mendorong adanya kolaborasi antara para pemangku kepentingan yang peduli dan memiliki semangat yang sama untuk kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Dengan tema “Championing Change”, kami berharap masyarakat yang hadir di UFE 2018 nanti dapat saling berbagi dan belajar, menginspirasi dan terinspirasi dari para pembicara yang hadir, mereka merupakan para ’juara’ yang melakukan perubahan melalui inisiatif, inovasi dan menjadi penggerak perubahan dalam memberikan solusi inovatif untuk pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan kewirausahaan sosial,” ujar Ibu Dhien Tjahajani, Direktur PermataBank.
Acara ini terbagi menjadi empat jenis kegiatan, yaitu konferensi, diskusi panel, kelas mini dan sustainability expo. Dengan berdonasi sebesar Rp 50.000 pengunjung dapat mengikuti seluruh kegiatan Konferensi dan Diskusi Panel. Seluruh hasil donasi yang terkumpul akan digunakan untuk pengembangan program pendidikan bersama Sanggar Anak Akar sebagai partner CSR PermataHati.
Baca Juga : 4 Uang Kertas Lama Ini Nggak Berlaku Per 1 Januari 2019, Wajib Tukar di Bank Indonesia!
Akan hadir pada sesi konferensi, pembicara-pembicara yang memiliki perhatian penuh terhadap pendidikan. Sebut saja seperti Reky Martha (Hoshizora Foundation), Tyovan Adi Widagdo (Bahaso), Andri Rizki Putra (Yayasan Pemimpin Anak Bangsa) dan Yoris Sebastian (OMG Creative Consulting) yang akan berbagi tentang pentingnya menjadi seorang agen perubahan.
Untuk diskusi panel, beberapa komunitas dan lembaga swadaya masyarakat juga diajak saling berkoneksi dan bersinergi sesuai dengan tema atau isu yang diangkat seperti komunitas Guru Bhumi, Shinta VR dan Bumi Kardus pada tema Creative Teaching Method, Thisable Enterprise dan Precious One pada tema Empowering Disabled Community, Seratus Kapas dan Binar Academy untuk tema Women Entrepreneurs, Nara Kreatif, Red Nose Foundation dan Sanggar Anak Akar untuk tema Reaching the Unreached Pockets, Toraja Melo dan Circa Handmade untuk tema Empowering Women, Gandeng Tangan, Arkademy dan Impact Byte untuk tema Empowering Community Through Technology, lalu ada Suka Chitta, Melookmel dan Suwe Ora Jamu pada tema Empowering Local Resources.
PermataBank sendiri ikut berpartisi dalam 2 sesi panel diskusi bersama dua lembaga konsultan keuangan Amartha dan Action Coach sebagai pembicara dalam tema Financial Literacy, serta PermataHati bersama Kitabisa.com dan Inspiration Factory pada tema Social Movement.
Selain konferensi dan diskusi panel, acara ini juga menghadirkan kelas mini/workshop dan pameran karya dari para komunitas yang terlibat dalam acara ini. (*)