Follow Us

Terjangkit HIV Sewaktu Muda, Ini 7 Fakta Ngobrol Bareng ODHA Indonesia!

Al Sobry - Sabtu, 01 Desember 2018 | 18:43
Terjangkit HIV Sewaktu Muda, Ini 7 Fakta Ngobrol Bareng ODHA Indonesia!

Terjangkit HIV Sewaktu Muda, Ini 7 Fakta Ngobrol Bareng ODHA Indonesia!

Sudah banyak kejadian bahwa ada pernikahan antara ODHA dan non ODHA yang akhirnya memiliki anak non ODHA, begitupun juga ODHA menikah dengan ODHA pun pernah ditemukan memiliki anak non ODHA.

Untuk mengetahui lebih lanjut, sebaiknya dapatkan informasi perkawinan ODHA dengan ahli medis.

  1. ODHA Bisa Bekerja!
Mengetahui seseorang menjadi ODHA, anggapan banyak orang menjurus kepada “kehancuran hidup ODHA” di masa depan. Tidak banyak yang menaruh harapan ODHA bakal bisa menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.

Apalagi ODHA yang masih muda. Mereka kerap mempertanyakan apakah bakal bisa bekerja di sebuah perusahaan, sementara saat melamar pekerjaan ada tes-tes kesehatan yang mengharuskan.

Wah, bisa gagal masuk jika ditemukan adanya HIV yang menggeorgoti kesehatan calon karyawannya tentu pihak human resources bakal mudah menolaknya.

Kenyataannya, ODHA yang menjaga kesehatannya dengan ARV salah satunya tetap bisa menjalani kehidupan biasanya, termasuk mendapatkan pekerjaan.

“Cobalah untuk terus fokus berkarya atau meraih prestasi. Beberapa perusahaan kadang menemukan kita, bukan kita yang mencari mereka. Untuk itu, saya jadi karyawan di perusahaan karena linkedIn saya bagus,” kata salah satu ODHA yang kini bekerja di perusahaan teknologi.

Jadi, jangan putus harapan, tetaplah menjadi lebih baik dari posisi sekarang.

  1. ODHA bisa Mendapat BEasiswa Juga Lho!
Yang juga ditakuti para ODHA muda adalah terhentinya semua cita-cita. Susah mendapat apa yang diinginkan lantaran penyakit yang dideritanya.

“Hey, beberapa jalur beasiswa ke luar negeri ada yang membolehkan pelamarnya yang HIV tetap diluluskan,” kata Acep Gates yang poernah mewakili Indonesia dalam beberapa pertukaran pelajar beberapa tahun silam.

Love yourself

Love yourself

“Hanya saja, perlu dicek, negara tempat belajar nanti melakukan tes kesehatan atau tidak. Karena ada beberapa negara yang ketat menjaga ‘pendatang’ dari penyakit menular, apalagi belajar di sana kan butuh waktu yang panjang kayak 6-18 bulan misalnya, biasanya ada yang harus melakukannya namun ada juga yang tidak,” jelasnya lagi menyarankan pelamar untuk riset negara tujuan.

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest