HAI-Online.com - Pada era 1970-an, musik Indonesia terpecah karena dua aliran yang memiliki penggemar fanatik, rock dan dangdut, kerap terlibat dalam kerusuhan sebuah konser.
Bukan hanya penggemar yang berselisih, Raja Dangdut Rhoma Irama turut berseteru dengan musisi Benny Soebardja.
Dalam kanal YouTube Rhoma Irama Channel, Rhoma Irama menceritakan suasana saat itu.
Kepada musisi Ikang Fawzi, Rhoma mengungkapkan, semua ini berawal dari salah satu tulisan di sebuah majalah yang memuat berita wawancara dengan gitaris grup musik rock Giant Step, Benny Soebardja.
Kata Rhoma Irama, Benny Soebardja melontarkan kata yang menurut dia tidak etis disebut di muka publik sehingga ia yang merupakan perwakilan dari musik dangdut merasa tersinggung. "Saya sebagai komandan musik dangdut, waktu itu bilang, hei, "rock itu terompet setan".
Waktu itu saya siap pasang badan," kata Rhoma seperti dikutip Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).
Konflik semakin mencekam karena melibatkan grass root. Dia mengaku dihujani batu oleh pendukung musik rock saat ingin tampil.
Baca Juga: Inilah Musik yang Iwan Fals Dengerin Semasa Muda, Dari Rhoma Irama hingga Musik Rakyat Amerika
"Pernah di Tegalega, markasnya Giant Step, saat saya mau tampil, itu hujan batu. Sampai batunya kaya mau bikin jalan (saking banyaknya). Polisi tidak berani naik. Akhirnya saya naik, dan bilang, 'terus lempar sampai puas'," ucap Rhoma Irama menjelaskan.
Sampai akhirnya pada 1987-an, atas prakarsa dari Yapto Soerjosoemarno, kedua aliran musik yang bertikai tersebut damai sampai saat ini.
"Kejadian itu yang membuat lahirnya film Menggapai Matahari. Dan scene saya dilempar (batu sama) kamu (Ikang Fawzi), itu benar pernah terjadi," ucap Rhoma Irama.