HAI-Online.com - Baru-baru ini ramai di media sosial video penganiayaan yang dilakukan seorang pria kepada perawat RS Siloam Sriwijaya. Ternyata begini kronologi kejadiannya.
Baca Juga: Inilah Asal Mula Sawityowit, Tebak-tebakan yang Bikin Melek pas Sahur
Melansir Kompas.com, peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Kamis (15/4/2021), ketika tersangka penganiayaan JT (38) menjemput anaknya yang sedang dirawat di RS Siloam Sriwijaya, Palembang. Saat itu sesampainya di sana, JT mendapati tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dicabut oleh perawat CRS.
Melihat hal itu, JT lalu memanggil CRS untuk menemuinya di ruang perawatan. CRS kemudian datang ke ruang perawatan bersama beberapa orang rekannya yang lain. Belum sempat menjelaskan kejadian tersebut, JT yang marah langsung menampar wajah CRS.
Nggak cuma itu, CRS juga diminta untuk bersujud dan memohon maaf. Belum sempat merespons, korban kembali ditendang oleh pelaku di bagian perut hingga sempat dijambak. Pada akhirnya perawat korban penganiayaan itu berhasil dipisahkan oleh perawat yang lain.
Terkait hal tersebut, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polrestabes Palembang, Komisaris Polisi M Abdullah mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan penganiayaan tersebut. Dari hasil visum, CRS mengalami luka memar di bagian mata kiri dan bengkak di bagian bibir.
Baca Juga: Beda Kasta, Remaja Cowok Ini Ketahuan Pacaran dan Dihukum Minum Air Kencing
Sementara itu, Manajemen RS Siloam Sriwijaya, Palembang, membantah perawat berinisial CRS, yang menjadi korban penganiayaan keluarga pasien, nggak bekerja secara profesional.
Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya, Palembang, Bona Fernando, mengatakan, saat bertugas merawat anak pelaku JT, CRS sudah bekerja optimal. Bona mengatakan, CRS harus mencabut selang infus karena anak dari pelaku JT sudah dinyatakan sehat dan bisa dibawa pulang.
"Perawat kami sudah SOP. Semuanya sudah sesuai prosedur," kata Bona, Jumat (16/4/2021). Dia menyebut, manajemen rumah sakit mendukung langkah CRS menempuh jalur hukum.
Bona menambahkan, akibat penganiayaan yang dilakukan JT, perawat CRS tak hanya mengalami luka fisik, namun juga terguncang secara psikis. "Tadi (Jumat) siang kondisinya masih dirawat karena memang mengalami luka. Kami juga sudah siapkan psikiater untuk pendampingan korban," kata Bona.