Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ketika Legenda Grunge Nekat Ngelawan Rusuhnya Para Fans Metal, Lempar Barang ke Muka Fans, Ujung-ujungnya Malah Dapet Respect

Bagas Rahadian - Selasa, 06 April 2021 | 10:31
Layne Staley
Wikimedia

Layne Staley

HAI-Online.com - Delapan tahun setelah meninggalnya Kurt Cobain, kancah rock kembali kehilangan sosok musisi idola. Adalah Layne Staley, vokalis legendaris dari band grunge Alice In Chains, yang meninggal dunia pada 5 April 2002 akibat overdosis narkotika.

Banyak hal yang Staley berikan untuk kancah rock dunia, seperti warna vokalnya yang telah banyak menginspirasi band keras lain di seluruh dunia.

Di sisi lain, ada cerita menarik saat periode awal kebangkitan grunge, ketika Staley dan Alice In Chains (yang saat itu band junior yang tengah naik daun) harus berhadapan dengan 'tough crowd' yang merupakan para fans band metal Slayer.

Kisah tersebut diceritakan oleh Jerry Cantrell (gitaris Alice In Chains) dalam buku 'Grunge Is Dead: The Oral History of Seattle Rock Music' keluaran tahun 2009.

Cantrell menceritakan aksi nekat Staley melawan sejumlah fans Slayer yang rusuh, saat membuka "Clash of the Titans ”Pada tahun 1991.

Baca Juga: Mendiang Vokalis Alice In Chains Pernah Kasih 'Pelajaran' ke Penonton Rese di Konsernya

"Kita tampil membuka banyak band besar seperti Slayer, Megadeth, dan Anthrax," ungkap Cantrell dalam buku tersebut.

Fans Slayer saat itu cuma peduli sama band favoritnya, kalo band lain pasti kena rusuh.

"Fans Slayer menjadi yang terus-terusan bersorak untuk bandnya, terutama pas kita tampil. Gilanya, mereka melempari apapun ke arah panggung. Kita habis dibantai deh waktu itu."

"Sampai akhirnya ada penonton yang melempar sebuah galon minuman ke drum Sean Kinney. Saat itulah Layne kesal. Dia mulai melempar balik barang-barang tersebut ke arah penonton. Ngelempar balik ke muka mereka. Pas beres, kita langsung kayak, 'cabut bro, bisa abis kita'. Pas menuju bus, kita dihadang rombongan tersebut tapi mereka justru teriak, 'kalian keren, dan nggak pengecut," pungkas Cantrell.

Bersama Staley, Alice In Chains merilis tiga album studio, Facelift (1990), Dirt (1992), dan Alice in Chains (1995), bersama dengan mini album We Die Young (1990), Sap (1992), dan Jar of Flies (1994). (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x