Follow Us

5 Kekejaman yang Pernah Dilakukan Murid Kepada Gurunya di Indonesia, Bahkan Ada yang Sampai Meninggal

Alvin Bahar - Senin, 12 Maret 2018 | 05:15
Stop Kekerasan di Institusi Pendidikan!
Alvin Bahar

Stop Kekerasan di Institusi Pendidikan!

Setelah menjalani pemeriksaan intensif, akhirnya siswa SMK 2 Makassar, Muh Alif (15) dan ayahnya, Adnan Achmad (43), ditetapkan sebagai tersangka. Keduanya pun langsung ditahan di markas Polsekta Tamalate.

Kepala Polsekta Tamalate, Komisaris Polisi (Kompol), Muh Azis Yunus kepada wartawan, Kamis (11/8/2016) mengatakan, keduanya terbukti melakukan tindak pidana sehingga ditetapkan sebagai tersangka.

"Keduanya dikenakan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Siswa dan orangtuanya terbukti melakukan pengeroyokan terhadap gurunya di SMK 2 Makassar, Dahrul," ungkapnya.

"Pihak tersangka juga melapor dan kami telah terima laporannya. Dari laporan itu, siswa mengaku juga dipukul. Jadi kami proses juga dan menunggu hasil visum," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 2 Makassar, Dahrul (52), dianiaya oleh orangtua siswanya, Adnan Achmad (43), saat proses belajar berlangsung, Rabu (10/8/2016).

Akibat penganiayaan itu, Dahrul mengalami luka-luka memar di wajahnya dan mulut serta hidungnya mengeluarkan darah. Dahrul lalu melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya kepada Polsekta Tamalate.

Penganiayaan ini terjadi setelah anak Adnan, Muh Alif, nggak mengerjakan tugas dan dihukum oleh Dahrul. Alif juga nggak membawa perlengkapan menggambar dan buku.

Alif lalu menelpon ayahnya dan menceritakan perlakuan nggak menyenangkan yang dialaminya. Nggak lama kemudian, Adnan datang dan langsung memukul wajah korban.

4. Kasus Guru Budi

Kasus ini sempat jadi omongan seantero negeri. Seorang siswa dikabarkan telah menganiaya gurunya sendiri hingga tewas. Korban bernama Ahmad Budi Cahyono, guru honorer SMAN 1 Sampang. Ia meninggal dunia karena dianiaya oleh siswanya berinisial HI.

Kejadian murid membunuh gurunya sendiri tersebut terjadi di SMAN 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur.

Peristiwa ini berawal dari dalam kelas saat korban mengisi pelajaran di kelas XII. Korban menegur pelaku karena tidak menghiraukan pelajaran yang disampaikan korban. Sampai beberapa kali ditegur, pelaku tetap tidak menghiraukan sehingga terjadi debat antara keduanya. Setelah perdebatan terjadi, pelaku kemudian menganiaya korban.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest