HAI-ONLINE.COM - Jam udah nunjukkin pukul 23:30, tapi line up pamungkas The 8th Music Gallery, Beach Fossils belum manggung juga. Padahal, kalo mengacu rundown, mereka main pukul 22:45.
Sebenarnya, Beach Fossils udah ada di panggung. Tapi mereka masih sibuk sound check. Bahkan, yang sound check adalah personelnya sendiri. Sepertinya mereka emang nggak bawa kru buat tampil di Jakarta. Makanya, jadi agak lama.
“Check, check, check sound di depan semua orang,” kata vokalis/gitaris Dustin Payseur, agak bete.
Akhirnya, saat hari Sabtu (10/3) tinggal beberapa menit lagi berganti ke Minggu, Beach Fossils siap tampil. “Saya nggak tau apa yang terjadi, tapi kayaknya kami sudah siap tampil sekarang,” papar Dustin, disambut gembira oleh para penonton yang udah memenuhi area panggung utama sejak penampil sebelumnya, Sore, kelar tampil.
Aksi Beach Fossils dibuka dengan lagu dari album Clash The Truth, Generational Synthetic. Lagu dengan nada upbeat ini bikin penonton jejingkrakan, setelah sebelumnya diam aja selama hampir satu jam.
Beach Fossils juga bawain beberapa lagu dari album pertama. Bahkan, lagu penutup dari EP What A Pleasure, Adversity, juga disikat. “Lagu ini nggak pernah kami bawain live,” ujar Dustin.
Selain jadi kado indah buat penonton di Jakarta, lagu-lagu spesial itu sebenarnya juga trik Beach Fossils. Soalnya, mereka nggak bawa additional players, kecuali sang drummer. Oleh karena itu, mereka nggak bisa bawain lagu-lagu yang memiliki instrumentasi cukup rumit, seperti yang ada di album teranyar mereka, Somersault. Jadinya, cuma lagu-lagu “minimalis” yang mereka bawain.
Agak sedih juga jadinya karena beberapa lagu hits-nya seperti Tangerine, Saint Ivy, dan Sugar. Padahal ditunggu banget sama penonton Indonesia.
Well, positive thinking aja sob. Seenggaknya, mereka mau ke sini meski tanpa kru lengkap. Toh, aksi mereka malam itu juga menghibur. Lain kali, datang dengan formasi terbaik, ya!