Follow Us

The 90s Festival 2018: Ajang Nostalgia Sambil 'Karaoke' Sehari

Dewi Rachmanita - Senin, 12 November 2018 | 17:00
The 90's Festival digelar pada Sabtu, (10/11) di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta
Hai/Dewi Rachmanita

The 90's Festival digelar pada Sabtu, (10/11) di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta

Hai-Online.com - Acara The 90's Festival yang digelar pada Sabtu (10/11) lalu ramai dikunjungi banyak orang.

Diadakan di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta, festival yang mendaulat dirinya sebagai "The Biggest Nostalgic Festival" itu hadirkan beragam musisi, baik lokal maupun internasional yang sukses bikin penonton yang hadir bernostalgia dalam sehari.

Nggak cuma musik yang bisa bikin nostalgia di festival ini, sederet hal lain turut serta jadi pelengkap suasana.

Sebut aja ada area permainan 90an yang dari tahun ke tahun nggak pernah absen di The 90s Festival, kayak PS1, gamebot, gameboy, dll.

Baca Juga : Generasi Milenial Dominasi Hasil Midterm Election di Amerika Serikat

The 90s Festival 2018
Hai/Dewi Rachmanita

The 90s Festival 2018

Mau beli berbagai barang lawas pun bisa bro. Ada banyak booth-booth yang nawarin barang jadul, kayak kaset, hp lama, majalah bekas, dan lainnya.

Salah satu arena baru di The 90s Festival kali ini yang juga di-highlight penyelenggara acara ialah adanya misbar.

Eh, tau nggak misbar itu apa? Misbar alias "gerimis bubar" adalah istilah buat acara nonton film di tempat terbuka, kayak layar tancap gitu.

Sayangnya, kayaknya pengunjung lebih tertarik nonton musisi idola dibanding nonton film. Area yang berdekatan dengan booth makanan itu kebanyakan cuma diisi mereka yang cari tempat buat makan.

Ngomongin soal line up, penyelenggara sendiri bilang tahun ini mereka nambah line up internasional buat hibur penonton.

Pemilihan mereka yang jadi artis sendiri berdasarkan survei ke masyarakat. Semua yang jadi line up pun digadang-gadang masuk 15 besar survei tersebut, baik musisi lokal maupun internasional yang tampil di empat panggung berbeda.

Dua line up internasional yang jadi andalan

The 90s Festival
Hai/Farhan

The 90s Festival

Meng-highlights dua line up internasional, yaitu The Moffats Reunion dan Blue curi perhatian penonton yang remajanya disii oleh lagu-lagu musisi tersebut.

Nggak bisa ditampik, mereka yang "berkaraoke" saat The Moffats Reunion dan Blue tampil adalah para om tante kita bro.

Bagi yang masih muda sih, mungkin lebih memilih nonton musisi di panggung lain atau kalau nonton pun ya nggak ikut bernyanyi kegirangan bersama seperti para om dan tante.

The Moffats Reunion tampil lebih dulu dibanding Blue sekitar pukul 19:10.

"You guys ready?" sapa sang vokalis. Penampilan reuni mereka itu langsung digebrak lewat lagu I'll be there for you. Total mereka bawain 14 lagu bro yang ditutup dengan One More Chance.

Di tengah-tengah penampilannya, band pop-rock ini sempat ngajak penonton selfie dan lempar beberapa kaos.

Udah dipastikan sih yang dapat ya yang bagian depan, khususnya zona Superfestival. Penonton belakang cuma bisa gigit jari, bahkan nggak ngeh apa yang lagi dilakukan musisi idoalnya itu lantaran sound sendiri emang kurang jelas.

Soal sound yang kurang asik sampai belakang pun juga dikeluhkan beberapa penonton saat line up internasional lain tampil, yakni Blue.

Nggak jarang Hai dengar penonton yang berada di belakang mengeluh soal kurang jernihnya suara boyband beranggotakan empat orang itu.

"Duh dia ngomong apa sih, sound-nya nih," kata Mariska salah satu pengunjung di bagian belakang.

Soal sound yang kurang jernih juga berimbas saat para personel minta penonton buat get low alias jongkok lalu berdiri dan melompat bersama.

Penonton belakang merasa kurang ngeh dengan maksud Blue tersebut. Ya alhasil mesti dikasih tahu berkali-kali deh.

Meskipun sound dinilai kurang asik, karaoke masal tetap terjadi. Apalagi di lagu-lagu andalan, kayak If You Come Back dan One Love.

Kebiasaan musisi internasional yang tampil di Indonesia ngomong bahasa Indonesia kembali terjadi saat Blue tampil. Di sela-sela antara lagu ketiga dan keempat, seorang personil bilang "aku cinta kalian!".

Berkaca pada penampilan The Moffats Reunon dan Blue, rasanya tahun depan The 90s Festival mesti boyong musisi lain yang lebih "nendang", misal Westlife atau Green Day. Tentunya diimbangi dengan kualitas suara yang baik.

Sheila On 7 dan Padi Reborn jadi MVP

The 90's Festival digelar pada Sabtu, (10/11) di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta
Hai/Dewi Rachmanita

The 90's Festival digelar pada Sabtu, (10/11) di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta

Dibanding penampilan The Moffats Reunion dan Blue, rasanya Sheila On 7 dan Padi Reborn jauh lebih bisa menggaet masa untuk bernyanyi bersama tiada henti dari awal hingga akhir lagu.

Gimana nggak, penonton membludak ke berbagai tempat. Bahkan penampilan Sheilan On 7 mesti ngaret, mungkin karena emang penoton masih sangat asik nonton Padi Reborn.

Karaoke bersama lagu-lagu Padi terjadi nggak cuma di panggung tempat Padi Reborn manggung.

Panggung sebelah yang bakal jadi tempat Sheila On 7 tampil pun penonton sembari duduk menyanyi bersama. Mereka tetap bertahan di panggung Sheila On 7 pun karena mungkin takut nggak dapat tempat asik buat nyanyi Betapa atau Kisah Klasik bareng Duta dan kawan-kawan.

Kesuksesan Sheila On 7 dan Padi Reborn Hai bisa bilang jadi MVP The 90s Festival 2018. Cuma kurang ada kembang api aja di ujung penampilan yang bikin makin akhir acara lebih meriah.

Di samping "meledaknya" penampilan Sheila On 7 dan Padi Reborn, sederet musisi lokal lain pun nggak kalah menghibur penonton. Sebut aja Wayang, Java Jive, IWA K, dan Sweet Martabak.

Namun, melihat berbagai line up The 90s Festival ini nggak ubahnya mirip Synchronize Festival yang belum lama ini terlaksana. Festival tiga hari yang pada 2018 ini emang punya sederet artis rasa nostalgia bahkan lebih lengkap, misal ada Dewa19 feat. Ari Lasso dan Once, Club Eighties, dan Jamrud.

Terlepas dari berbagai hal tersebut, The 90s Festival emang mesti diapresiasi soal konsistensinya sebagai festival nostalgia. Para om, tante, dan kita yang suka dengan era 90an bakal menjalin romantisme tersendiri selama sehari di festival ini.

Nggak cuma lewat musik, tapi juga elemen pelengkap lain di era 90an.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest