Sebuah survei internasional terbitan Journal of American College Surgery melaporkan orang-orang dengan berat berlebih, berisiko 1.7 kali lipat lebih tinggi untuk memiliki hipertensi daripada orang dengan berat badan sehat atau normal.
Kurang olahraga
Aktivitas fisik seperti olahraga membuat tubuh memproduksi hormon yang melemaskan dinding pembuluh darah, sehingga membantu menurunkan tensi seseorang.
Sementara itu, semakin kurang gerak berarti semakin banyak lemak yang tertimbun di tubuh sehingga berat badan bertambah. Jika kurang olahraga ditambah dengan berat badan yang berlebih, maka akan semakin meningkatkan risiko terjadinya hipertensi di usia muda.
Baca Juga : Duh, Menurut Studi Terbaru Meme Bisa Merusak Kesehatan Mental Remaja
Pola makan buruk
Kebiasaan anak muda makan makanan cepat saji yang tinggi garam dan lemak turut menyumbang kepada peningkatan kasus hipertensi secara global.
Asupan garam sodium berlebihan dan berkelanjutan akan mempersempit pembuluh darah dan membuat tubuh menyimpan kelebihan berat air. Dua faktor ini akan meningkatkan tekanan darah.
Jarang cek tensi
Hipertensi sering dipandang sebelah mata oleh anak-anak muda karena beranggapan penyakit ini hanya akan menyerang orang-orang tua.
Itu lah kenapa anak muda jarang atau bahkan sama sekali tak pernah melakukan cek tensi. Padahal idealnya, cek tensi harus mulai rutin dari usia 20 tahun.
Coba deh sob, lima haldi atas kalian perhatiin buat melakukan langkah pencegahan, daripada nanti telat kandiri sendiri yang rugi.