HAI-Online.com – Nama Freddie Mercury masuk dalam jajaran salah satu vokalis paling sempurna. Disebut demikian karena dia punya vokal suara yang eargasm atau bikin para penggermarnya terpana sekaligus penasaran jika mendengar apalagi menyaksikan langsung penampilannya.
Para Ilmuwan Austria yang pernah meneliti suara Mercury menyimpulkan hasil riset mereka dalam sebuah jurnal ilmiah bertajuk "Logopedics Phoniatrics Vocology", menyebut sampel suara Mercury punya jangkauan volume empat oktaf.
Hebatnya lagi, para ilmuwan juga nemuin bukti lain bahwa penyanyi ini punya kemampuan modulasi suara tinggi. Mercury sanggup melantunkan nada begitu halus di satu waktu bernyanyi namun sekaligus kasar di waktu lain. Kemampuan unik ini disebut frekuensi vibrato Mercury yang derajatnya lebih tinggi dibanding penyanyi klasik terlatih.
Baca Juga : Ini 5 Hal yang Bakal Dibahas dalam Film Bohemian Rhapsody
Belum lagi, teknik bernyanyi Mercury ternyata sanggup menggetarkan publik lantaran bawaan ventricular folds dalam tenggorokannya yang bisa menjadi sumber subharmoni. Teknik itu biasa dipakai oleh para penyanyi Tuvan, Mongolia, yang memiliki gaya bernyanyi paling menarik perhatian.
Nggak heran, suara dan aksi panggung pria bernama asli Farrokh Bulsara bersama band legendarisnya Queen, selalu berkesan “sempurna” di ingatan penggemar.
Apakah Freddie Mercury sesempurna itu?
Nyatanya dalam film biopiknya yang berjudul “Bohemian Rhapsody” sosok Freddie Mercury ditampilkan sebaliknya.
Tentu, para penggemar musik tahun 70-an, sangat mendamba bisa melihat bagaimana detil kehidupan Mercury di balik panggungnya. Pasalnya pada saat, Queen lagi naik-naiknya, media susah sekali menyorot lika liku kehidupan sang vokalis sehingga publik jarang tahu apa yang dilakukan Freddie di waktu senggangnya.
Nah, semua terjawab di film produksi Twentieth Century Fox, dimana Rami Malek memerankan Freddie Mercury alias Farokh Bulsara.
Pada awal film, sisi terlemah seorang Freddie mulai dipertunjukkan. Dimana rockstar ini memulai hidupnya dengan melakukan pekerjaankasar di Bandara Heathrow, Inggris. Perjalanan hidup yang bisa dibilang nggak sempurna untuk memulai karier sebagai musisi.