Follow Us

Asiknya Bikin Anyaman Tradisional Bareng Masyarakat Flores Timur

Dewi Rachmanita - Jumat, 26 Oktober 2018 | 05:25
Ibu di Flores kini semakin melestarikan budaya mengayam setelah hadirnya Du'Anyam
HAI/Dewi Rachmanita

Ibu di Flores kini semakin melestarikan budaya mengayam setelah hadirnya Du'Anyam

Sesampainya di desa binaan, HAI disambut para ibu berpakaian khas Flores dengan tarian dan musik khas.

Penyambutan terus berlanjut berupa makan sirih, minum minuman khas, dan menghisap rokok khas setempat.

Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tamu yang datang ya. Kalau lo nggak bisa pun nggak masalah kok bro.

Keseruan proses menganyam baru dimulai saat para ibu di rumah khusus memperkenalkan diri satu persatu.

Mereka punya perannya masing-masing loh. Sebenarnya, nggak cuma cewek yang berperan dalam proses menganyam, ada cowok juga jauh sebelum pucuk daun lontar sebagai bahan dasar dianyam.

Memanjat belasan meter pohon lontar

Membuat anyaman khas Flores, NTT
HAI/Dewi Rachmanita

Membuat anyaman khas Flores, NTT

Mula-mula nih, bahan dasar anyaman yakni pucuk daun lontar diambil oleh para cowok. Nggak terbatas usia, ada tua maupun anak muda.

Cuma emang nggak semua orang punya keahlian memanjat pohon lontar yang tingginya belasan sampai puluhan meter.

Uniknya, pohon lontar di Flores ini nggak ditanam dan panen khusus. Keberadaannya tersebar. Menurut Hemiliana Nirong Tukan, salah satu kader Du'Anyam kalau mau ambil bahan baku anyaman, para cowok pergi dari satu desa ke desa lain.

Rata-rata tinggi pohon 10-15 meter bro dan dipanjat manual. Beberapa batang pohon udah diukir sebagai pijakan naik ke atas.

Memanjat belasan meter pohon lontar untuk ambil bahan baku anyaman
HAI/Dewi Rachmanita

Memanjat belasan meter pohon lontar untuk ambil bahan baku anyaman

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest