HAI-Online.com - Beberapa hari yang lalu sempat muncul pemberitaan heboh soal belom dibayarkannya fee yang jadi hak siswa para penari Ratoh Jaroeh yang jadi penampilan bintang di Opening Ceremony Asian Games 2018 kemarin.
Usut punya usut, dari honor $15 per hari atau total 3 jutaan selama latihan yang dijanjikan buat tiap peserta, yang cair total cuman sekitar 500 ribuan aja sob! Dari total 13 kali latihan, banyak pihak yang kebingungan, kemana kira-kira larinya uang ini. Pihak sekolah maupun EO belum transparan dalam menunjukkan anggaran.
Apalagi ada beberapa tweet yang muncul terkait ini dan banyak banget pengakuan dari para penari bahwa emang bener, uang yang mereka terima cuma segitu.
Kasihan ini anak2 yg latihan nari Asian Games. Latihan 5 bulan mestinya dapat honor 2jtan, pas terima dari sekolah cuma 500ribu. Coba KPK cek dulu lah itu uang lari ke mana.Muncul petisi— Tim Kardashian ™ (@timothylumare) September 19, 2018
Setelah beberapa pemberitaan dan klarifikasi sana sini, muncul sebuah petisi yang dibuat sama Forum Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Organisasi Intra Sekolah (OSIS) di situs Change.org.
Petisi berjudul "Hak Siswa Indonesia terhadap Fee Asian Games" ini dikeluarkan pada Rabu, 19 September. Dalam petisi tersebut, Forum MPK OSIS menuntut supaya sekolah memberikan honor yang udah jadi hak siswa sebagai penari.
"Sebagai siswa yang telah menjalankan kewajiban dalam bernegara sudah menjadi kerinduan kami untuk memberikan yang terbaik. Namun, sekarang di mana hak yang seharusnya kami terima setelah pengabdian kami kepada negara?" tulis petisi tersebut.
Sejak dirilis sampai berita ini diturunkan, udah ada 5.420 orang yang menandatangi petisi ini dari total 7.500 orang target!
Baca Juga : Sekolah Ini Nggak Punya Kursi di Kantin Supaya Para Siswa Rajin
Menuntut transparansi
Selain menuntut hak uang mereka, kebanyakan dari penandatangan petisi juga pengen supaya ada transparansi kemana aja kira-kira uang tersebut mengalir.