HAI-Online.com - Delegasi Indonesia untuk International Olympiad in Informatics-Statistics (IOI) ke-30 di Tsukaba, Jepang, berhasil meraih prestasi keren dengan membawa pulang 3 medali perak dan 1 medali perunggu.
Di ajang yang diadakan pada 1-8 September 2018 ini, tim olimpiade informatika Indonesia harus berhadapan sama 335 kontestan dari 87 negara.
Keempat delegasi Indonesia yang berhasil meraih prestasi adalah:
- Abdul Malik Nurrokhman, 17 tahun, SMA Semesta BBS Semarang
- Steven Wijaya, 18 tahun, SMA Kanisius Jakarta
- Ahmad Haulian Yoga Pratama, 18 tahun, SMA Taruna Nusantara Magelang
- Muhammad Salman Al-Farisi, 18 tahun, SMA Taruna Nusantara Magelang
Baca Juga : 5 Anak Artis Ini Nggak Mau Jadi Seleb, Tapi Berprestasi Lho!
Buat medali emas, peserta minimal harus mendapatkan nilai 336 poin, medali perak minimal 272 poin, dan medali perunggu minimal 187 poin.
Steven yang berhasil mendapatkan medali perak mendapatkan skor 326. Bersama Abdul dan Ahmad meraih medali perak dengan skor masing-masing 319 dan 272. Dan Muhammad, mendapatkan skor 230 berhak atas medali perunggu.
"Kami harus bikin program yang saat dikasih input dari test data yang telah disiapkan, nantinya harus meng-output-kan hasil yang benar dalam waktu dan batasan memori tertentu," kata Steven.
Menurut Steven, sebelumnya ia belum pernah mengikuti olimpiade internasiona. Dan karena itulah persiapan buat olimpiade ini terbilang cukup berat.
Ada empat tahap pelatnas yang dijadwalkan sama Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tahap itu terdiri dari Pelatnas 1 sampai Pelatnas 4. Buat Pelatnas 1, adalah tahap seleksi dari 30 medalis Olimpiade Sains Nasional (OSN) 2017 disaring jadi 16 besar.
Setelahnya, Pelatnas 2 seleksi 16 besar jadi 8 besar. Pelatnas 3, seleksi 8 besar jadi 4 besar. Dan Pelatnas 4, buat melatih empat perwakilan terbaik yang bakal dikirim ke IOI. Rangkaian Pelatnas ini ternyata memakan waktu sampai 1 tahun!
Wah, keren banget ya perjuangan mereka. Semoga nantinya bakalan makin banyak anak-anak yang berprestasi mengharumkan nama negeri ini, sob! (*)
Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa/ HAI