Follow Us

Mengapa Sebaiknya Kita Nggak Perlu Beda-bedain Atlet ESports Dengan Atlet Olahraga Lainnya

Dio Firdaus - Senin, 20 Agustus 2018 | 18:16
EVOS eSports
instagram.com

EVOS eSports

"Tapi kalau main games beda lagi, itu memang untuk cari hiburan. Memang ada tujuannya tapi ya segitu saja."

Persiapan fisik jelang tanding

Eddy menjelaskan, seperti halnya atlet cabang olahraga lainnya, atlet e-sports juga memiliki persiapan fisik yang harus dilakukan.

"Karena otak kita dipacu kalau bisa 100 persen jadi badan harus fit, jadi latihan fisik untuk atlet e-sports ya tujuannya agar badannya fit."

Ia menyebut atlet e-sports tak ubahnya atlet profesional lain.

"Kalau gamers memang tidak memperhatikan badan, kalau atlet e-sports beda, mereka punya jadwal yang sama seperti olahragawan yang lain."

Penuturan Eddy dibenarkan oleh Setia Widianto (22), atlet e-sports Indonesia dari cabang Pro Evolution Soccer atau PES.

Menjelang tanding, ia justru tak mau kelelahan.

"Kalau misalkan besok bertanding, sehari sebelumnya harus sudah jaga ketahanan tubuh seperti tidur teratur. Nggak bisa kalau besok bertanding hari ini tidurnya acak-acakan, karena kondisi fisik prima itu benar-benar dibutuhkan di games (e-sports)," ujar pemuda asal Bandung yang mulai mengenal gamessejak usia kanak-kanak ini.

Widi, begitu ia akrab disapa, juga berpendapat bahwa games yang masuk dalam e-sports membutuhkan komitmen dan keseriusan.

"Harus bisa ngatur strategi, pakai otak juga, terus konsentrasi penuh."

Indonesia sendiri sebagai tuan rumah mengirimkan 17 atlet e-sports dengan keseluruhan usia di bawah 25 tahun.

Diikuti oleh atlet lainnya dari Jepang, China, Korea, Vietnam, Iran, dan 12 negara lain, e-sports akan dipertandingkan mulai akhir Agustus dan siapapun juaranya tidak akan menambah perolehan medali dari negara peserta.

Source : tribunnews

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest