Follow Us

Pembuat Ogoh-ogoh ini Sukses Bikin Panggung Asian Games Terasa Megah

HAI Internship - Senin, 20 Agustus 2018 | 15:56
Rangkaian pertunjukan tari pada pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/8). INASGOC/Ridhwan Siregar/Spt/18
Ridhwan Siregar

Rangkaian pertunjukan tari pada pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (18/8). INASGOC/Ridhwan Siregar/Spt/18

HAI-Online.com - Upacara pembukaan Asian Games 2018 yang baru aja dilaksanakan Sabtu (18/8) kemarin sampai sekarang masih aja mengundang decak kagum buat penontonnya.

Kemegahan dan kemeriahan malam pembukaan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta ini emang dinilai sukses besar. Masyarakat Indonesia bener-bener berbangga hati, karena pagelaran ini sukses bikin penonton takjub dan terharu.

Salah satu hal yang bikin pagelaran kemarin meriah adalah adanya panggung raksasa yang punya empat segmen elemen berlatar belakang gunung berapi, air terjun, dan tanah hijau dengan udara yang sejuk.

BACA JUGA: Tolak Hadiah, Ternyata Ini yang Diterima Joni Si Pemanjat Tiang Bendera

Keempat elemen dalam panggung kolosal ini berhasil mengundang berbagai pujian, sob. Mulai dari elemen air, bumi, angin, dan api bergantian muncul mengiringi parade ke-45 negara peserta Asian Games 2018.

Kerennya panggung ini pastinya nggak bisa lepas dari tangan-tangan orang kreatif yang udah bekerja keras untuk bisa menciptakan panggung yang luar biasa ini.

Salah satu dari tangan kreatif tersebut adalah, Pratdika. Doi adalah salah satu pembuat properti acara pembukaan Asian Games 2018 yang berasal dari Organisasi Kepemudaan Seka Teruna Udayana, Banjar Taman Kelod, Ubud, Gianyar, Bali.

Awalnya hanya sering membuat ogoh-ogoh

Di pagelaran malam pembukaan Asian Games 2018, cowok asal Bali ini bertugas untuk membuat properti panggung khusus untuk elemen air dan bumi. Dirinya mendapatkan penawaran sekali seumur hidup ini pada Mei 2018.

Ketika itu salah satu pihak properti di Jakarta menghampiri mereka di Bali dan meminta untuk dibuatkan sampel berbentuk ikan serta bunga. Setelah selesai, ternyata organisasi mereka langsung ditawari untuk membuat properti untuk acara pembukaan Asian Games.

Pratdika mengaku kalau doi nggak pernah bisa membayangkan bisa ikut berkarya di panggung Asian Games 2018. Pasalnya, Pratdika dan organisasinya sehari-hari hanya fokus berkarya dan membuat ogoh-ogoh yang selalu jadi ikon di hari Nyepi.

Memakan waktu 42 hari

Source : tribun bali

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

Latest