Follow Us

Asik! Pemerintah Siapkan Miliaran Rupiah Untuk Tingkatkan Kualitas SMK

HAI Internship - Jumat, 17 Agustus 2018 | 17:49
Ilustrasi siswi SMK yang bekerja di dunia usaha
Kompas.com

Ilustrasi siswi SMK yang bekerja di dunia usaha

HAI-Online.com - Di tahun 2019 nanti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bakal melakukan peningkatan kualitas untuk 350 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Jumlah itu meingkat jauh jika dibandingkan dengan jumlah tahun ini, yaitu 219 SMK.

Dilansir dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, program ini bakal menghabiskan dana sekitar 1 triliun rupiah, sob! Dana ini nantinya bakal disalurkan buat pembangunan laboratorium, teaching factory, ruang kelas baru, dan peralatan pendukung kegiatan belajar mengajar.

Menurut Direktur Pembinaan SMK, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud M. Bakrun bilang kalau setiap sekolah nantinya bakal mendapatkan jumlah yang berbeda. Tergantung sama kebutuhan masing-masing.

Cek: Dari Tentang Bully Sampe Tawuran, Ini Jawaban Senior Tentang Hal Yang Ditakuti Junior Di Sekolah

Pemerintah sendiri memprioritaskan 5 jurusan untuk ditingkatkan kualitasnya. Ada jurusan maritim, pariwisata, pertanian, industri kreatif, dan teknologi. Kelima jurusan ini diprioritaskan karena sesuai dengan program Nawacita presiden.

Selain dengan memberikan bantuan dana untuk setiap SMK, pemerintah juga berusaha untuk meningkatkan kerja sama antara sekolah dan dunia usaha serta industri. Lalu, untuk memastikan kompetensi lulusan SMK bisa meningkat juga diperlukan peningkatan kompetensi guru dan tenaga pendidikan.

"Setiap tahunnya, SMK meluluskan 10.00 siswa. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan kebutuhan dunia industri yang setiap tahun membutuhkan 70.000 lulusan SMK," jelas Bakrun,

Dari 10.000 siswa SMK yang lulus, yang punya kompetensi sesuai dengan standar dengan dunia usaha dan industri ternyata hanya sekitar 1.350 siswa aja, sob. Untuk itu program ini juga menggandeng sekitar 3.574 industri.

Menurut Mendikbud Muhadjir Effendy, hal ini dilakukan karena sekitar 7% kurikulum SMK menentukan industri. Makanya SMK harus punya hubungan kerja sama yang baik sama industri.

"Sampai dengan 2017, kami telah melatih 12.740 guru agar menjadi guru produktif, merekrut 15.000 guru Program Keahlian Ganda," ujar Muhadjir.

Kurikulum SMK ini nantinya bakalan disesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri serta Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pemerintah juga akan terus berusaha untuk bekerja sama dengan berbagai industri untuk program peningkatan kualitas ini. Supaya lulusan SMK nantinya bisa mudah diserap di dunia industri.

Penulis: Syifa Nuri Khairunnisa

Source : Kompas.com

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest