Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lombok Litera[k]si: Komunitas Literasi Anak Muda Yang Kini Jadi Satgas Gempa di Lombok

HAI Internship - Senin, 06 Agustus 2018 | 16:42
Gerakan Lombok Litera[k]si
http://instagram.com/pedrogondem

Gerakan Lombok Litera[k]si

"Awalnya LL ini cuma grup kecil yang tujuannya bukan untuk komunitas. Hanya grup liburan, tapi kami ingin liburannya agak beda. Ingin liburan yang memberikan dampak buat sekitarnya, tapi nggak mau terikat. Setelah kegiatan Sembalun 2, akhirnya banyak relawan yang maksa agar LL jadi komunitas," jelas Roziyan Hidayat atau yang dikenal juga sebagai Ojan, salah satu co-founder Lombok Litera[k]si.

Kalau ibaratnya sih, ngasih riak di air yang tenang, LL pengen jadi batu yang dilempar, yang bikin riak itu. Nanti gelombang-gelombang setelahnya adalah dampak yang diberikan, yaitu buat relawan yang ikut kegiatan atau buat orang-orang yang ngeliat publikasi mereka.

Sejak berdiri pada Agustus 2017 lalu, Lombok Litera[k]si sudah mengadakan beberapa kegiatan yang asik banget. Diantaranya adalah, kegiatan Sembalun 1 dan 2 yang merupakan kegiatan sharing masalah pendidikan di luar Lombok, cerita dan dongen untuk anak-anak lokal, dan interaksi dengan warga sekitar. Sementara Sembalun 2 diadakan lebih besar dan terorganisir daripada pendahulunya. Ada 3 kegiatan, yaitu Leadership Workshop, Gerakan Membaca, dan Science Fest.

Kegiatan Sembalun 2 sendiri adalah cikal bakal dibentuknya LL. "Awalnya ada 11 orang sebelum LL jadi komunitas. Yaitu, Bendol, Ditta, saya, Dome, Ai, Azin, Didin, Nova, Astriy, Ayik, dan Azkia. Setelah resmi jadi komunitas, anggota bertambah sama Azin, Juhri, Fian, Fuad, dan Awan."

Jadi Relawan Saat Gempa Lombok

Lombok Litera[k]si yang pada prinsipnya emang mau banget memberikan manfaat untuk warga sekitar dan memberikan dampak yang terus menerus, pasti nggak tinggal diam pas ada kejadian gempa di Lombok kayak sekarang ini. Banyak anggota LL dan para relawan yang gabung dengan LL, udah ikut bantu para korban sejak gempa Lombok 29 Juli kemarin.

Sementara sejak kejadian gempa 7,0 SR kemarin, LL sudah jadi wadah kolaborasi hampir semua pihak di Lombok Timur. "LL jadi kayak wadah info, semua orang naro info dari dinas-dinas terkait, komunitas-komunitas, dan tim relawan yang langsung sedang ada di lokasi," tutur Ojan.

Anggota dan relawan dari LL ini juga sudah secara aktif disebar ke berbagai daerah yang terkena dampak gempa di Lombok. Daerah jelajah dipusatkan di Sembalun dan Sambelia. Selain mengirim anggota dan relawan, LL juga melakukan pendataan terlebih dahulu dan penilaian soal daerah mana yang belum mendapat bantuan pemerintah dan relawan lain dari luar Lombok.

"Biasanya bantuan pada numpuk di posko. Jadi kami menargetkan daerah ini untuk dikasih bantuan. Kami ngumpulin duit dan barang-baran kebutuhan yang dirasa paling penting. Data didapat dari tim medis lapangan dan tim survei.

Setelah ngumpulin donasi di 4 posko, kami juga bikin tim untuk minta sumbangan ke warga-warga desa dan keliling di jalanan kota. Setelah itu duitnya dibelanjain jadi barang-barang dan makanan. Barang-barang itu lalu dipaketin dan dikasih ke daerah yang udah didata tadi," jelas Ojan.

Para pengungsi memang sangat membutuhkan barang-barang tertentu yang kurang tersedia di posko pengungsian. Seperti kelengkapan medis,kelengkapan keluarga, kelengkapan hygiene, pakaian hangat dan tenda darurat, serta air bersih.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x