Sambut Asian Games 2018, Nonton 5 Film Indonesi Bertemakan Olahraga Ini Yuk!

HAI-Online.com - Nggak kerasa, kita udah tiba di bulan Agustus, sob. Di bulan Agustus ini, ada yang istimewa banget. Yap, ada Asian Games 2018 yang bakal digelar mulai tanggal 18 Agustus mendatang.

Untuk menyambut digelarnya festival olahraga terbesar se-Asia ini, HAI bakal ngasih list film Indonesia yang mengangkat tema olahraga. Nggak ada salahnya kan, naikin hype olahraga kalian lewat nonton film?

Posesif - Loncat indah

Film karya sutradara Edwin ini memang nggak terlalu menjadikan olahraga loncat indah sebagai fokus utama film. Tapi, Lala (Putri Marino) sang pemeran utama, diceritakan sebagai seorang atlet loncat indah yang selama ini selalu fokus sama berbagai kejuaraan. Salah satunya karena sang ibu yang udah meninggal adalah atlet loncat indah juga, dan sang ayah yang diperankan sama Yayu Unru, adalah pelatihnya.

Di film ini, kita bisa lihat gerakan-gerakan keren dalam olahraga loncat indah. Gimana sedikit gambaran dari olahraga yang bisa dibilang kurang dikenal sama masyarakat Indonesia. Selain itu, Putri Marino tampil luar biasa keren sebagai seorang atlet loncat indah. HAI bahkan sempet nyangka kalau Putri Marino atlet loncat indah beneran, sob.

Cahaya dari Timur: Beta Maluku - Sepak Bola

Film yang mengambil konflik agama di Ambon sebagai latar ini membawa olahraga paling populer sejagat raya untuk jadi cerita utama, sob. Film garapan Angga Dwimas Sasongko ini, menceritakan soal seorang mantan pemain sepak bola bernama Sani Tawainella (Chicco Jerikho) yang berjuang untuk melatih sebuah tim sepak bola. Ia ingin membimbing anak-anak di kampung halamannya untuk nggak terseret arus konflik dan bisa membanggakan Indonesia lewat sepak bola, bahkan sampai bisa mewakili Maluku di kejuaraan nasional.

Film ini keren banget, sob. Selain diangkat dari kisah nyata, tapi para pemainnya juga sebagian besar asli Maluku. Lalu hampir semua dialog dalam film ini juga menggunakan bahasa Maluku, sob.

3 Srikandi - Panahan

Film biopik yang disutradarai sama Iman Brotoseno ini berkisah tentang tiga atlet panahan asal Indonesia yang berhasil meraih medali pertama di ajang olimpiade tahun 1988 yang dilaksanakan di Seoul.