Jika ada waktu luang, sang penjaga gawang mengisi waktunya dengan bermain sepak bola dan Del Paran.
Del Paran adalah permainan lempar batu jarak jauh khas Iran.
Berkat Del Paran jugalah Beinranvand memiliki kemampuan melempar bola yang cukup baik sebagai penjaga gawang.
Ketika Beinranvand berusia 12 tahun, keluarganya menetap di Sarabias dan ia mulai berlatih di klub lokal.
Memulai bermain sebagai penyerang, Beinrenvand terpaksa menjadi penjaga gawang kala kiper tim masa kecilnya tersebut cedera.
Beinrenvand yang menjadi kiper dadakan justru tampil gemilang dan akhirnya memutuskan untuk menjadi penjaga gawang.
Namun sang ayah sama sekali tak mendukung keinginan Beinrenvand menjadi penjaga gawang.
Ayah Beinranvand menyuruh anaknya untuk bekerja daripada bermain sepak bola.
"Dia bahkan merobek pakaian dan sarung tanganku dan aku bermain dengan tangan kosong beberapa kali," ujar Bienranvand dikutip BolaSport.com dari Guardian.
Untuk mengejar mimpinya menjadi penjaga gawang, Beinrenvand harus kabur ke Teheran dengan meminjam uang ke saudaranya.
Di Teheran, pria kelahiran 21 September 1992 ini hidup ala kadarnya yang membuatnya bahkan harus tidur di depan pintu sebuah bar.
"Saya tidur di dekat pintu bar dan ketika saya bangun di pagi hari saya melihat koin yang dijatuhkan orang untuk saya,” kata Beinranvand.