HAI-Online.com - Bukan hal yang mudah untuk menjaga konsistensi dalam bermusik, apalagi bagi mereka yang punya cita-cita untuk "hidup" dari musik.
Emang bukan hal yang mustahil hidup dari musik, tapi di Indonesia, jika kita memilih jalur "musik untuk hidup", bersiaplah menjalani sebuah proses yang panjang untuk mencapainya.Yap, ngomongin keseriusan bermusik nggak akan bisa lepas dari namanya konsistensi. Untuk urusan konsistensi dalam bermusik, apresiasi perlu diberikan untuk band HAI Demos Reborn terpilih minggu ini, Good Morning Alice. Band asal Jakarta ini bukan band kemarin sore, mereka udah terbentuk sejak 2008 silam, dan telah menelurkan sebuah album self-titled pada 2013 lalu. Dalam 10 tahun perjalanan mereka, satu tahun setelah meriliskan album perdana, Good Morning Alice malah harus kehilangan dua personilnya.
CEK JUGA NIH:#HAIDEMOSREBORN: Ain't She Sweet, Pembawa Musik Manis yang Terinspirasi Legenda Inggris
Ujian konsistensi mereka dalam bermusik ini untungnya bisa dilewati setelah mereka mendapatkan personil anyar.Lewat formasi baru ini, Good Morning Alice yang akhirnya sekarang diperkuat oleh Matz (vokal), Bobby (gitar), Archie (bas) dan Gilang (drum) kembali menggodok materi baru musik mereka. Hasilnya, sebuah single berjudul Seperti Dulu lahir. Pengaruh Incubus sebagai salah satu influence terbesar mereka masih bisa dirasakan sejak intro lagu ini dimulai. Paduan petikan gitar akustik yang dipompa oleh ketukan drum hingga masuknya bagian gitar berdistorsi akan mengingatkan kita akan aransemen band-band alternatif rock di era 90-an yang sering wara-wiri di MTV. Secara aransemen, pengalaman tiap personil Good Morning Alice jelas udah punya jam terbang yang cukup tinggi. Komposisi tiap instrumen yang dihadirkan bisa mereka letakkan pada porsinya. Bisa disimpulkan, mereka adalah band yang sangat detail perihal teknis bermusik.Sedikit catatan yang mungkin perlu diperhatikan adalah perihal hook dalam sebuah lagu, yang sepertinya belum bisa dimunculkan secara maksimal dalam single Seperti Dulu ini.Di era industri musik sekarang ini, terkadang sajian musik yang apik belum cukup. Sebuah racun di refrain atau chorus lagu sangat dibutuhkan, dan pada umumnya lebih mudah untuk masuk ke telinga khalayak umum.
Tentunya ini menjadi tantangan untuk kuartet tersebut dalam menggarap materi album kedua mereka.Seharusnya, dengan jam terbang dan kematangan tiap personilnya, hal ini bukan menjadi sesuatu yang sulit. Mungkin, hanya sekadar soal pilihan. Melaju lewat jalur alternatif, harusnya bisa membuat Good Morning Alice mampu berkarya dengan menghasilkan karya yang idealis namun tetap realistis.