HAI-Online.com - "Persahabatan" antara kota Bandung dan musik rock bisa dibilang udah cukup lama terjalin dalam catatan sejarah industri musik Indonesia. Sampai hari ini, para band serta musisi yang setia memainkan musik penuh distorsi nggak pernah menurun, bahkan bisa dibilang terus meningkat, dalam kondisi apapun.Nah, kali ini, sebuah band bernama Bekstun bisa menjadi contoh bagaimana musik rock masih diminati oleh generasi muda di kota Kembang.
Band yang sekarang diperkuat oleh Alvin (vokal/gitar), Dani (bas), Bintang (gitar), dan Raka (drum) ini dengan cukup percaya diri membawakan musik rock dengan nuansa lawas era 70 hingga 80-an dengan apik.
Adalah single kojo mereka yang berjudul Stuck menjadi buktinya. Dalam lagu berdurasi sekitar 3 menit tersebut, beberapa campuran sajian musik mampu mereka padukan dengan takaran yang pas. Nggak heran, mereka layak menjadi band HAI Demos terpilih minggu ini.Sentuhan hard rock, blues, heavy metal, sampai psychedelic rock bisa terdengar menyatu dalam Stuck. Sekilas pengaruh dari band-band legendaris seperti Led Zeppelin, Motorhead ataupun Wolfmother sepertinya sedikit banyak berperan menjadi inspirasi mereka bermusik.
DENGERIN JUGA NIH:#HAIDemosReborn: Klif, Gairah Alternative Rock Lokal
Jika diharuskan memilih satu kata yang cocok untuk menggambarkan bagaimana Stuck dijelaskan secara singkat, energi adalah adalah pilihan kata yang paling pas. Yap, aransemen musik yang padat sedari awal lagu seakan membuat telinga kita terus disuntikan stimulus yang melaju mulus hingga ke otak, dan berefek pada anggukan kepala selama lagu ini didengarkan.
Dalam bagian solo gitar di pertengahan Stuck juga menjadi pembius tambahan yang sungguh menyenangkan untuk didengarkan.Oleh karena itulah, untuk band yang masih cukup muda dan terbentuk pada 2014 silam, para punggawa Bekstun udah punya modal skill yang cukup matang.
Jelas, ini sebuah keunggulan mereka, dalam usia yang cukup muda, masih banyak waktu mereka untuk meningkatkan skill dan terus melakukan eksplorasi musik lebih jauh lagi.Perasaan cepat puas harus dijauhkan dari pikiran mereka, karena beberapa catatan harus tetap diberikan selain pujian. Satu hal yang cukup penting dan harus segera mereka perbaiki adalah perihal kualitas mixing dan mastering karya mereka.
Meskipun kita telah berada di era digital, sentuhan nuansa "analog" tetap diperlukan untuk band seperti Bekstun. Tentu aja hal ini bisa didapatkan pada proses rekaman hingga momen mixing dan mastering.
Yap, tiap detail memang harus diperhatikan, sehingga "jiwa" dan karakter khas Bekstun bisa benar-benar muncul, dan nggak melulu berada dibawah bayang-bayang band yang menjadi inspirasi mereka.Apalagi, jika mereka berminat untuk segera merilis EP atau Album, dengan finishing yang baik dalam proses mixing dan mastering, mereka sepertinya cukup layak untuk disebut sebagai band penyegar rock tegangan tinggi dari kota Kembang di era sekarang.