Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Menikmati Musik Plus-plus Ala Gigs Goers: Dari Dapet Pacar Sampai Dapet Kerjaan!

Alvin Bahar - Sabtu, 21 April 2018 | 10:15
Ilustrasi gigs
Alvin Bahar

Ilustrasi gigs

HAI-ONLINE.COM - Sing a long dari satu panggung ke panggung pensi atau gigs lain tentu bisa jadi salah satu kewajiban bagi anak muda. Mulai dari nonton band idola, menikmati musik langsung, sampai hanya sekadar nemenin gebetan waktu PDKT lumrah dilakukan akhir minggu, atau bahkan bela-belain waktu hari sekolah. Nonton gigs memang sudah jadi kebiasaan dari dulu bro. Nggak heran, muncul istilah gigs goers atau mereka yang wara-wari selalu menyempatkan hadir di berbagai gigs.

Just fyi, berdasarkan studi yang dilakukan O2, orang yang sering nge-gigs itu bakal dapat dampak baik loh, seperti kebahagiaan, percaya diri, bahkan sejahtera. Nggak cuma itu, waktu 20 menit untuk nge-gigs juga dikatakan Ultimate-Guitar.com lebih baik ketimbang 20 menit untuk yoga.

Jadi gigs goers tuh ternyata memang punya banyak dampak positif. Contoh sederhananya jadi ajang silaturahmi. Kalau kata Bram, orang di balik layar video dan foto ciamik berbagai gigs akun PF Videoworks sih musik dalam gigs memang jadi perantara atau alat silaturahmi itu. Nggak cuma ke band atau musisi idola aja, tapi juga ke para penonton lain. Syukur-syukur sih bisa dapat pacar kayak Vino.

Vino dan Danilla. Bukan pacarnya tapi ya.. (Dok Vino)
“Haha iya gue ketemu pacar gue yang sekarang karena sering nonton gigs. Bahkan pas pacaran baru tahu kalau selama ini sering nonton gigs yang sama, tapi belum ketemu aja haha,” kata Vino yang punya hobi koleksi setlist band dalam gigs.

Cek: Sejarah Record Store Day dan Pengaruhnya Terhadap Musisi Indonesia

Plus-plus lain jadi gigs goers pun berimbas ke kerjaan. Baik Bram maupun Vino sekarang jadi punya kerjaan lewat kebiasaan dan kegemarannya nonton gigs. Mereka jadi gabung ke beberapa band sebagai official. Soal ketemu idola? Ah itu sih bisa jadi hal biasa, Bram dan Vino malah sudah akrab, nonkrong dan diskusi bareng dengan banyak musisi atau band idolanya. Perawakan mereka nggak jarang dihafal para awak band.

“Gue nggak pernah kebayang sih jadi bisa kenal sebagai teman beneran ke musisi idola gue,” tutur Vino.

Cara tersendiri menikmati gigs

Bramaditya (kiri) dengan kamera andalannya saat mengunjungi We The Fest 2016. (Foto: Achmad Hafiyyan Faza)
Buat dapat semua hal asik itu tentu perlu waktu yang nggak singkat. Bram bahkan bilang dia udah mulai ke gigs dari sekitar 2009. Awalnya sih ikut sang abang yang memang juga punya kegemaran yang sama. Akhirnya makin lama menikmati gigs, bahkan punya kekhasan sendiri sob. Yap, Bram selalu dokumentasiin hampir setiap gigs yang ia datangi.

“Gue sih pengen aja berbagai ke orang lain yang nggak bisa datang ke gigs,” kata Bram saat ditanya soal tujuan seringnya dokumentasi gigs.

Ambil foto dan video bagi Bram jadi caranya tersendiri untuk menikmati momen-momen di gigs. Katanya sih memang penting buat selalu punya rekaman gigs. Soal berapa banyak foto atau video yang dia punya nggak usah ditanya deh bro, baru berapa bulan aja udah sampai 2 Tera! Iya, Bram memang sesering itu pergi ke gigs. Dari awalnya masih iseng dan jarang-jarang, sampai sekarang hampir tiap minggu nggak pernah absen pergi ke sana-ke mari untuk nonton band teman atau musisi lain tampil.

Kebiasaan Bram dokumentasiin penampilan sang musisi saat manggung di gigs bikin dia kebanjiran komentar netizen. Ada yang memang mengapresiasi dan selalu menunggu unggahan-unggahan barunya di YouTube, tapi ada pula yang agak nyinyir karena dirasa teknik pengambilan gambar yang masih kurang. Bram sih santai aja.

Kalau Bram menikmati gigs dengan dokumentasi, beda dengan Vino nih. Dia malah kurang suka terlalu asik sendiri dengan kamera atau update nggak habis-habis di media sosial.

“Gue nggak mau kehilangan momen aja sih,” kata Vino.

Perlengkapan Bramaditya kalo lagi ngerekam gigs. (Dok. Bram)
Uniknya nih, Vino punya kekhasan lain untuk mengabadikan momen nge-gigs-nya itu, yakni mengumpulkan set list lagu dari band yang tampil. Kebiasannya ini sendiri awalnya iseng biar ada semacam buah tangan sehabis nonton gigs. Cara dapat set list juga ternyata nggak mudah, contohnya rebutan dengan orang lain, ambil dari FOH panggung, minta ke crew, dan lainnya. Perjuangan Vino buat dapat oleh-oleh gigs-nya itu makin komplit kalau ada tanda tangan. Dia pernah loh menerobos barikade atau cari cara lain supaya masuk backstage dan minta tanda tangan sang artis idola.

“Pernah gue dikasih set list sama temen, tapi gue nggak nonton gigs-nya. Gue sih nerima aja, tapi buat apa? Gue nggak ada di momen itu.”

Jalan panjang nge-gigs

Vino dan Alm. Yockie Suryoprayogo di Archipelago Festival 2017 (Foto: Abdullah Yusro)
Kalau sudah nge-fans, jarak jauh pun bakal ditempuh demi nonton sang idola. Sewaktu sekolah, Vino yang berdomisili di Karawang nggak jarang bela-belain ke Jakarta untuk nge-gigs. Bahkan pernah cowok ini seorang diri ke Lampung demi nonton Danilla. Pernah juga mesti cari jalan tikus alternatif biar nggak kena banjir di Jakarta. Bram pun punya perjuangan yang sama soal jarak. Kendala selama perjalanan pun jadi cerita tersendiri baginya, contohnya ban motor bocor. Salut!

Buat nikmatin gigs sendiri juga perlu perjuangan Apalagi buat Bram yang kadang terpaksa gagal dokumentasi musisi lantaran ada larangan membawa kamera. Kalau sudah ada aturan, Bram patuh nih bro. Saat dokumentasi pun dia perlu liat-liat kondisi juga.

“Mesti perhatiin penonton jugalah, jangan menghalangi,” kata Bram.

Beberapa koleksi setlist Vino. (Dok. Vino)
Jalan panjang pun ditempuh soal biaya tiket, khususnya waktu zaman sekolah. Berhubungan kocek terbatas, baik Bram maupun Vino mesti irit-irit biar bisa beli tiket gigs.

Pil pahit berupa kecopetan pun jadi cerita tersendiri di jalan panjang nge-gigs bagi Vino. Motornya bahkan pernah nyaris aja lenyap lantaran parkir sembarangan, untung diselamatkan satpam di tempat gigs.

“Gue pernah waktu nge-gigs di Bandung jaket ketinggalan. Padahal di sakunya ada set list yang dapetinnya susah. Akhirnya gue foto copy punya temen haha,” kata Vino.

Banyak hal memang yang terjadi dan membekas tersendiri soal nge-gigs. Tiap gigs juga punya ceritanya masing-masing. Kenapa sih sampai segitunya menempuh jalan panjang nge-gigs? Intinya sih, menurut Bram dan Vino nge-gigs bikin lo menikmati musik dengan cara yang berbeda. Hasil rekaman dengan versi live suatu lagu tentu berbeda. Kadang suka ada gimmick-gimmick atau kelakukan para personel yang nggak bakal ketahuan kalau sekadar mendengar musik favorit lewat aplikasi streaming.

Vino dan setlist buruan. (Foto: Dwike Yoga Muliana)
“Feel-nya tuh beda kalau nge-gigs,” kata Bram.

Nge-gigs juga bikin lo lebih dalam memaknai lagu. Vino bahkan mengaku pernah nangis saat nge-gigs saking menghayatinya suatu lagu dan penampilan sang musisi.

Sebenarnya banyak gigs goers tanah air, tipenya pun beragam. Mulai dari mereka yang senang dokumentasiin kegiatan dari awal sampai akhir sampai yang agak anti dengan update Instagram Stories. Dari yang sukanya pensi tiket masih aman di kantong, sampai yang rela pergi ke luar kota. Well, mau seperti apa tipe lo dan gigs goers lainnya, sepakat kan kalau jadi gigs goers butuh perjuangan tersendiri buat ketemu idola, feel menikmati lagu beda, dan bawa banyak dampak positif?

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x