#GilaVinyl - Wahyu Acum
Ngoleksi vinyl itu merepotkan! Tapi, menurut Wahyu Acum yang juga dikenal sebagai pentolan Bangkutaman, justru kerepotan itulah yang membuat menikmati musik dari vinyl menjadi sempurna.
Lewat buku ini, Acum memandu kita untuk masuk ke kerepotan itu hingga kita larut dan malah menggilainya.
Pertama-tama, Acum ngajak kita untuk piknik kecil ke daerah-daerah yang banyak menjual vinyl. Terus di bab (Track) kita diajak masuk ke rumah para kolektor Vinyl dan membaca cerita hasil obrol-obrol si kolektor dengan Acum. Mereka di antaranya adalah adalah Helvi Sjarifuddin, Arian13, Soleh Solihun, Vincent Rompies, Samson Pho, Ryan “D’ Masiv” dan Andien
Membaca cerita mereka tentang vinyl pertama yang dibeli, perburuannya hingga ke luar negeri, dan melihat pajangan vinyl di rumah mereka pasti bikin kamu yang sudah mulai hobi untuk nabung lebih giat lagi demi #jajanvinyl
Nice Boys Dont Write Rock n Roll - Nuran Wibisono
Di sampul buku, kita udah dikasih tahu bahwa buku ini adalah kumpulan tulisan Nuran periode 2007-2017. Sepuluh tahun, sob! Ada 83 tulisan yang dibagi jadi 6 kategori yang kalau kamu baca satu artikel saja, berpotensi bikin kamu pengen dengerin band yang Nuran ulas dan lebih jauh lagi, kamu bisa ketularan Nuran untuk bercita-cita jadi penulis musik juga. Nuran menulisnya personal, asik, dan mendalem banget.
Tema yang dikulik Nuran banyak (tapi tetep, bahasan tentang musik favoritnya, Hair Metal adalah yang terbanyak). Dari musik Tanah Air hingga negeri lain. Kita diajak untuk mengkritik Ahmad Dhani yang sikapnya sekarang malah berlawanan dengan lirik-lirik keren yang dia bikin, membahas 10 lagu terbaik Guns n Roses, lalu kenalan dengan asal usul musik elektronik di Indonesia yang sebenernya sudah hadir di Indonesia sejak 1963 hingga kini EDM jadi salah satu genre yang disukai banyak banget anak muda; atau “minum” kopi sambil membongkar lagu dan kepribadian Iwan Fals.
Based on True Story - Idhar Resmadi
(Ternyata) Ada banyak musisi yang ceritanya sudah dibuatkan buku biografi, misalnya Koes Plus, Fariz RM, dan yang hadir dalam bentuk komik, Naif serta Endank Soekamti. Tapi Hai memilih untuk bahas biografi Pure Saturday yang berjudul Based on True Story bikinan penulis musik kenamaan dari Bandung, Idhar Resmadi.
Alasannya bukan cuma karena album pertama Pure Saturday dibantu distribusinya oleh majalah Hai, kok, (narsis dikit), tetapi juga karena Pure Saturday itu adalah band penting di perjalanan musik independen Indonesia, dan pastinya karena buku ini asik banget berceritanya. Sang Penulis agaknya tekun mengumpulkan data dan akrab banget sama para personel band hingga bisa menyajikan cerita komplit nan emosional tentang jatuh-bangun Pure Saturday. Kita juga bisa tahu cerita-cerita di balik lagu PS, proses rekaman tiap album, hingga kisruh yang disebabkan pergantian manajer dan vokalis.