Titik tertingginya terjadi pada 1999/2000, saat lelaki Brasil ini mencetak 18 gol dalam sembilan pertandingan bagi Porto. Sayangnya, doi nggak bisa nerusin catatan impresif itu di Lancashire dan pergi tanpa mencetak satu gol pun setelah enam bulan.
5. Gerd Muller, 1969/1970 (bikin gol dalam 16 pertandingan berturut-turut)
Bermain untuk klubnya, Bayern Munich, pada 1969/70, Muller bikin gol dalam 16 laga beruntun antara September dan Maret, termasuk mencetak empat gol ke gawang Werder Bremen.
Sayangnya performa fantastis Raja Gol asal Jerman itu nggak bikin raksasa Bavaria ini nyabet gelar juara, soalnya Borussia Monchengladbach finis empat poin di atas Bayern. Alamak!
6. Lionel Messi, 2012/2013 (bikin gol dalam 21 laga beruntun)
Dimulai saat Messi bikin dua gol dalam kemenangan 4-2 Barcelona atas Mallorca pada November, dan nggak berhenti sampai sang raja gocek dari Argentina ini gagal mencetak gol ke gawang Atletico Madrid di hari terakhir liga pada bulan Mei.
Ia mengakhiri musim itu di La Liga dengan catatan 46 gol, setelah mencetak 33 gol dalam enam bulan yang fantastis. Jangan-jangan di kaki Messi ada sistem 'auto-goal'.
7. Bas Dost, 2014/2015 (12 gol dalam 7 pertandingan)
Dost gagal mencetak gol ke gawang Frankfurt dalam laga Wolfsburg berikutnya. Tapo doi bikin satu gol ke gawang Hoffenheim, empat ke gawang Bayer Leverkusen, dan masing-masing dua ke gawang Hertha Berlin dan Werder Bremen dalam dua pekan setelahnya.
8. Owen Coyle, 1990/91 (12 gol dalam 4 laga)