Guardiola juga gagal di Liga Champions setelah dikandaskan AS Monaco pada babak 16 besar.
Namun, Pep Guardiola belajar dari kegagalan dan melakukan pendekatan-pendekatan lebih spesifik kepada para pemain.
Pendekatan mantan pelatih Barcelona itu memiliki tujuan untuk mengurangi kesalahan pemain dan ketepatan pengambilan keputusan pemain.
Guardiola membangun rasa saling mengerti yang membuat anak asuhnya mampu berkembang dan menerapkan strategi dengan lebih baik saat bertanding.
2. Tegas dan berani menggantikan Claudio Bravo
Pep Guardiola sempat membuat gebrakan dengan mendepak kiper andalan Manchester City, Joe Hart, dan menggantinya dengan Claudio Bravo.
Namun, Claudio Bravo justru identik dengan kelemahan pertahanan Manchester City.
Sebab, kiper asal Cile itu kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu.
Dari 22 laga di liga Inggris musim 2016-2017 atau musim lalu, Bravo hanya mencatatkan clean sheet 5 kali.
Ederson Moraes yang didatangkan dari Benfica menjadi sosok pengganti Claudio Bravo.
Tak hanya mampu melakukan penyelamatan, kiper asal Brasil tersebut juga mampu mendistribusikan bola dengan baik.
Keputusan Guardiola menggantikan Bravo dengan Ederson Moraes dinilai tepat.