Tahun lalu, keduanya bertemu, di final Liga Champions 2016/17 di Cardiff, Inggris. Pertandingan itu dimenangkan telak oleh Real Madrid dengan skor 1-4.
Pada musim 1997/98, keduanya juga bertemu di final Liga Champions, dan lagi-lagi, Real Madrid memenangkan pertandingan dengan skor 0-1.
Berangkat dari faktor itu, Real Madrid harus sangat berhati-hati. Bisa saja ada misi rahasia “balas dendam” yang bisa dilakukan oleh anak-anak asuh Massimiliano Allegri nanti. Bukan nggak mungkin, Juventus bisa membuat kejutan besar ketika menjamu Real Madrid di babak perempat final Liga Champions.
Namun, ada beberapa hal yang sangat disayangkan, beberapa pemain kunci Juventus tidak bisa bermain ketika melawan Real Madrid nanti. Sebut saja Pjanic dan Medhi Benatia yang terkena akumulasi kartu kuning. Giorgio Chiellini juga belum tentu bisa bermain melawan Real Madrid karena cidera saat bersama Timnas Italia.
Bayern Munchen vs Sevilla
Sevilla memang dikenal sebagai tim yang bisa “mengandaskan” impian tim-tim besar untuk melaju ke babak selanjutnya. Manchester United menjadi saksi hidup bahwa Bayern Munchen nggak bisa meremehkan tim asuhan Vencenzo Montella itu.
Ini memang pertama kalinya Sevilla masuk ke babak perempat final Liga Champions, dan musim ini, mereka juga memiliki rekor yang baik di kandang; hanya kalah sekali dari 9 pertandingan.
Kalau di atas kertas, Bayern Munchen memang berada di atas angin. Tim besar asal Jerman itu merupakan tim yang lebih diunggulkan. Namun lagi-lagi, ini Liga Champions, mental dari klub-klub yang bermain di kompetisi ini meningkat karena memperjuangkan gengsi.
Di lapangan, sepertinya Sevilla bakal susah dalam menembus pertahanan Bayern Munchen yang dijaga ketat oleh pemain bertahan seperti Mats Hummels, Rafinha, Joshua Kimmich hingga Javi Martinez, namun mereka juga harus waspada kalau Sevilla memiliki pemain bernama Wissam Ben Yedder, pesepakbola asal Perancis yang membuat impian Manchester United maju ke babak perempat final kandas.
Overall, babak perempat final Liga Champions 2017/18 ini sepertinya akan dihujani oleh banyak gol, mengingat semua tim akan memainkan pola menyerang dan open play. Yang pasti, nggak ada klub yang diuntungkan atau dirugikan, di Liga Champions, semuanya bisa terjadi.