Follow Us

5 Band Indonesia yang Kena Masalah Ketika Bakal Mangung di SXSW, Mayoritas Batal Tampil

Alvin Bahar - Jumat, 09 Maret 2018 | 02:45
Cholil dan Adrian Jadi
Alvin Bahar

Cholil dan Adrian Jadi

“Kok jadinya startup aja yang dikirim? Karena ongkosnya murah? 3 band kita yang tembus @sxsw g jadi ya om Triawan?” tulis akun drummer Polka Wars, Deva di @devadevadeva.

Kicauan tersebut makin panjang setelah beberapa orang nimbrung. Akhirnya, Bekraf ngasih pernyataan.

Bekraf memiliki keterbatasan terkait anggaran untuk SXSW 2017. Imbas dari keterbatasan anggaran ini, Bekraf pun meralat jumlah kuota dukungan yang akan diberikan kepada delegasi band yang diberangkatkan. Jumlah ini berbeda dari pernyataan sebelumnya pada siaran pers Bekraf Desember 2016 lalu yang menyatakan akan mendukung sejumlah maksimal 10 musisi per band.

“Bekraf menetapkan untuk wakil Indonesia bidang musik, Bekraf hanya dapat mendukung biaya pengiriman maksimal 5 orang per grup. Sementara untuk bidang film dan interaktif hanya 1 orang,” tulis Bekraf dalam pernyataan keempat pada klarifikasi itu.

Bekraf pada klarifikasi tersebut juga menjelaskan akhirnya hanya satu band saja yang bersedia berangkat dengan bantuan Bekraf.

“Sampai batas waktu, kemudian hanya Lightcraft yang menyatakan kesediaan untuk menerima fasilitas pengiriman maksimal 5 orang dengan syarat prosedur yang sudah ditetapkan,” tulis BekrafID.

Dua band selain Lightcraft menolak mengambil keputusan Bekraf tersebut. Kimokal menjelaskan, jumlah mereka yang total ada 6 orang, plus mepetnya jadwal ngurus Visa dll bikin band elektronik tersebut pesimis buat manggung di Amerika Serikat.

The SIGIT (2008)

The SIGIT
Lewat sebuah surat dari record label mereka, FFWD Records, The SIGIT menjelaskan dua alasan kenapa mereka batal manggung di SXSW 2008. Dana dan ngurus Visa adalah alasannya.

“SXSW merupakan festival non-komersil yang memberikan kesempatan bagi band-band baru maupun lama untuk mendapatkan promosi dan coverage kepada pelaku industri musik dunia seperti label, media dan promotor. Oleh karenanya semua akomodasi dan transportasi akan ditanggung oleh peserta Festival (sebagai kompensasi peserta berhak mendapatkan semacam freepass yang bisa dipakai untuk memasuki seluruh arena festival),” tulisnya.

“Hal tersebut mambuat kami harus menanggung biaya sekurang-kurangnya Rp. 150 Juta. Tentu saja uang sebanyak itu tidak kecil bagi band seperti kami.”

Sedangkan untuk masalah Visa, ini pernyataan band Bandung tersebut. “Semua peserta festival SXSW harus mendapatkan visa kerja supaya secara sah dapat tampil di wilayah Amerika Serikat. Tentu saja membuat visa kerja lebih sulit dan lebih mahal dari pada membuat visa turis. Selain itu juga membutuhkan waktu yang lama,” jelasnya.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest