Follow Us

Pacar Posesif Itu Racun! Curhatan Korban dan Pengakuan Pelakunya Ini Buktinya

Rizki Ramadan - Rabu, 28 Februari 2018 | 13:30
Dark Side of Love
Rizki Ramadan

Dark Side of Love

HAI-online.com - Coba tonton deh film Posesif yang menampilkan kisah Yudhis yang pengen memiliki (baca: menguasai) Lala, sepenuhnya. Lala jadi diteror terus hingga dia nggak bisa main sama teman-temannya. Cerita-cerita cinta yang pahit ini nggak perlu sampe dirayain, sih, tapi perlu dapat perhatian kita, bro.

Coba aja inget-inget. Pasti lo punya kan temen di sekolah yang tiba-tiba sering bolos Bimbel, keluar dari ekskul, selalu nolak tiap kali diajak nongkrong bareng, dan maunya cuma berdua-duaan sama pacarnya. Mangkir sedikit dari si pacar, dia bisa diomelin.

HAI kemarin wawancara seorang cewek yang pernah mengalami punya pacar yang posesif. Sebut saja namanya M. Mantannya (yes, untungnya sudah jadi mantan pacar) ini dulu posesif berat, bro. M nggak boleh duduk di sebelah cowok, nggak boleh ikut ekskul, dan selalu diancem hal-hal yang bikin M serem.

Walau mereka pacarannya LDR, tapi si cowok selalu punya akal untuk mengontrol M. Cowoknya bahkan kong kali kong dengan salah satu temen M untuk mengawasi M. Temennya ini selalu ngasih laporan tiap kali gerak-gerik M mencurigakan.

“Kalau gue nggak nurutin apa yang dia mau, berantem deh. Gue selalu dikata-katain sama dia sampe kata-kata ‘binatang’ dan kata-kata nggak pantes lainnya dia keluarin,” kata M. FYI, mereka pacaran saat masih kelas IX SMP. BACA JUGA: Katanya Sayang, Kok, Pacarannya Pake Kekerasan?

Pengakuan Pelaku

Biar seimbang, HAI juga wawancara seseorang yang dari sisi pelaku. Sebut saja dia B, remaja dari Jakarta. Dia ketat banget tuh ngatur cowoknya. Ternyata, sebabnya adalah pengalaman buruknya di masa lalu.

“Gue pernah percaya sama orang, tapi kepercayaan gue dirusak. Pernah ngebebasin, sih, eh, tapi malah kelewat bebas” tutur B. “Gue diselingkuhin. Tapi nggak cuma sekali, tiga kali”

Karena masa lalu yang pahit itu lah, B langsung berubah menjadi seseorang yang posesif. Ia mengekang pacarnya sampai-sampai nggak boleh ngobrol dengan teman-teman yang cewek. Entah itu ngobrol langsung atau lewat chat.

Kalau sang pacar melanggar ‘aturan’ tersebut, B langsung marah dan sering banget ngajak ribut. “Pernah, sering malah. Bisa setiap minggu bertengkar,” jawab B

Walaupun terdengar seperti diktaktor, B mengaku kalau pacaran adalah penyemangat untuk dirinya. Jadi, seketat apapun aturannya, ia tetap menyayangi sang pacar sebagai penyemangat hari-harinya. Namanya manusia, pasti punya sisi lain yang nggak banyak diketahui semua orang.

B pun turut mengaku kalau ia menyadari kalau dirinya posesif kepada sang pacar. Tapi justru B berharap kalau pacarnya bisa mengerti mengapa ia bisa posesif ke dirinya. “Pacar gue pernah bilang gue posesif dan ya, gua sadar kok. Tapi gue bilang kalau itu karena masa lalu gue yang bikin gue seposesif itu. Ya gue harap dia ngerti,” kata siswi salah satu SMA di Jakarta Timur ini.

Meskipun begitu, ternyata B nggak menyesal dengan apa yang dia lakukan. Alasan utama ia nggak menyesali segala sifat posesifnya adalah karena si pacarnya pun seolah nerima, iya iya saja tiap disuruh. Kalau pacarnya sudah ngerasa nggak nyaman, baru deh B mencoba untuk berubah.

Tobatlah Wahai Pacar Posesif

Terjebak dalam hubungan yang posesif itu udah pasti nggak sehat. Psikolog remaja Fhardian Putra, bilang, “Bahayanya yang pasti menurunkan kepuasan dalam hubungan pacaran itu sendiri, dan tentunya membuat diri lo nggak menarik di mata pacar”.

Tentu saja, kalau kamu posesif, pacar akan cepat merasa jengkel, bahkan bosan sama kamu karena selalu merasa dikekang dan dilarang-larang.

“Jadi kayak nggak berkembang karena ada yang mengekang. Misalnya, lo mau olahraga, terus ada temen lawan jenis lo, dan lo malah dilarang sama pacar lo olahraga. Jadinya nggak berkembang, kan?” jelasnya.

Intinya, kata si Putra, lingkungan sosial kita menjadi terbatas, kegiatan positif bareng temen-temen atau keluarga bisa terpangkas. Posesif itu perlu diberantas!

BACA JUGA: 5 Fakta tentang Penyakit Bernama Posesif dan Cara Mengobatinya

Kuncinya Positive Thinking

Tentu saja ada cara-cara yang dapat kamu atau pacar kamu lakukan agar sifat posesifnya bisa hilang.

Merujuk pada kata-kata Putra, ada baiknya seseorang yang posesif belajar menghargai dirinya dan tentu saja sang pacar yang terkena imbas dari sifat posesif itu.

“Harus merasa berharga, dong, jadi seseorang. Cowok atau cewek yang cemburu (posesif) itu adalah mereka yang nggak percaya diri. Misalnya, cowok atau cewek lo jalan bareng temen lawan jenisnya, terus lo ngerasa cemburu, berarti lo nggak pede, takut kalau cewek atau cowok lo direbut orang,” paparnya.

Kalau kamu merasa percaya diri, kamu pasti nggak akan cemburu, karena kamu yakin bahwa diri kamu layak dimiliki dan pacar kamu yang jalan dengan teman lawan jenisnya itu akan kembali lagi sama kamu.

“Perlu berpikir lebih positif lagi, jangan mikir yang nggak-nggak sama pacar kamu. Kalau dari sisi kedua belah pihaknya, pastinya nggak bisa diselesaikan masing-masing, harus saling dukung dan bangun rasa kepercayaan!”

Sehat-sehat yah pacarannya, bro! Masa muda bukan cuma urusan cinta!

(Dio/Kiram)

BACA JUGA: Fakta Foto Bugil Remaja: Dianggap Tanda Sayang, jadi Mantan Foto Disebar

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

Latest