Meskipun begitu, ternyata B nggak menyesal dengan apa yang dia lakukan. Alasan utama ia nggak menyesali segala sifat posesifnya adalah karena si pacarnya pun seolah nerima, iya iya saja tiap disuruh. Kalau pacarnya sudah ngerasa nggak nyaman, baru deh B mencoba untuk berubah.
Tobatlah Wahai Pacar Posesif
Terjebak dalam hubungan yang posesif itu udah pasti nggak sehat. Psikolog remaja Fhardian Putra, bilang, “Bahayanya yang pasti menurunkan kepuasan dalam hubungan pacaran itu sendiri, dan tentunya membuat diri lo nggak menarik di mata pacar”.
Tentu saja, kalau kamu posesif, pacar akan cepat merasa jengkel, bahkan bosan sama kamu karena selalu merasa dikekang dan dilarang-larang.
“Jadi kayak nggak berkembang karena ada yang mengekang. Misalnya, lo mau olahraga, terus ada temen lawan jenis lo, dan lo malah dilarang sama pacar lo olahraga. Jadinya nggak berkembang, kan?” jelasnya.
Intinya, kata si Putra, lingkungan sosial kita menjadi terbatas, kegiatan positif bareng temen-temen atau keluarga bisa terpangkas. Posesif itu perlu diberantas!
BACA JUGA:5 Fakta tentang Penyakit Bernama Posesif dan Cara Mengobatinya
Kuncinya Positive Thinking
Tentu saja ada cara-cara yang dapat kamu atau pacar kamu lakukan agar sifat posesifnya bisa hilang.
Merujuk pada kata-kata Putra, ada baiknya seseorang yang posesif belajar menghargai dirinya dan tentu saja sang pacar yang terkena imbas dari sifat posesif itu.
“Harus merasa berharga, dong, jadi seseorang. Cowok atau cewek yang cemburu (posesif) itu adalah mereka yang nggak percaya diri. Misalnya, cowok atau cewek lo jalan bareng temen lawan jenisnya, terus lo ngerasa cemburu, berarti lo nggak pede, takut kalau cewek atau cowok lo direbut orang,” paparnya.
Kalau kamu merasa percaya diri, kamu pasti nggak akan cemburu, karena kamu yakin bahwa diri kamu layak dimiliki dan pacar kamu yang jalan dengan teman lawan jenisnya itu akan kembali lagi sama kamu.