"Nggak ada anak yang pergi ke sekolah dan mengkhawatirkan hidup mereka," kata Daviyana Warren," kata seorang murid, Daviyana Warren (15).
Sementara itu, beberapa kelompok telah mengorganisir untuk aksi demonstrasi nasional yang akan digelar dalam beberapa pekan ke depan.
Berbaring di Depan Gedung Putih
Aksi ini dilakukan oleh pelajar pada Senin (19/02) lalu. Dilaporkan Kompas.com, saat cuaca dingin dengan rintik hujan, mereka berbaring di jalan depan Gedung Putih, Amerika Serikat.
Whitney Bowen (16) dan temannya membentuk kelompok remaja untuk reformasi senjata, mengorganisir aksi protes tersebut.
"Saya berharap ini menjadi titik balik dari semua insiden yang terjadi. Saya dan teman saya sangat terinsipirasi dari peristiwa di Parkland, Florida," katanya.
Right now: Teens for Gun Reform protesting outside of White House. Just started reading names of children killed by gun violence. #parklandpic.twitter.com/7p1gC8XVRFDemonstrasi Besar-besaran Pada 24 Maret 2018— Blayne Alexander (@ReporterBlayne) February 19, 2018
Sementara itu, murid SMA di Florida juga berencana untuk melakukan unjuk rasa besar-besara untuk menentang kekerasan dengan senjata dalam aksi bertajuk "Barisan untuk Hidup Kami" di Washington DC, pada 24 Maret 2018.
Banyak aksi protes kecil yang telah dibentuk di seluruh kota di AS.
"Kami akan beraksi di kota-kota besar, orang-orang di seluruh negara ini dapat bergabung," kata Brendan Duff, murid SMA Marjory Stoneman Douglas, Florida.
Gedung Putih menyatakan Presiden AS Donald Trump bersedia untuk mengadakan pertemuan dengan murid MA dan guru pada Rabu (21/2/2018).