Follow Us

Berbagai Aksi Protes Yang Dilakukan Pelajar Di AS Demi Menindaklanjuti Kasus penembakan di sekolah

Rizki Ramadan - Kamis, 22 Februari 2018 | 03:30
unjuk rasa untuk mengecam penembakan di sekolah
Rizki Ramadan

unjuk rasa untuk mengecam penembakan di sekolah

HAI-online.com - Kejadian tragis menimpa teman-teman kita di Amerika Serikat sana. Pada Rabu 14 Februari lalu, seorang cowok 19 tahun melakukan penembakan terhadap teman-teman sekolahnya di SMA Marjory Stoneman Douglas Florida hingga menewaskan 17 orang.

Pada 2018 ini, sudah ada 18 kasus penembakan di AS.

Diketahui, sang pelaku yang bernama Nikolaus Cruz, memang kerap menunjukkan bahwa dirinya mempunyai senjata api kepada teman-teman di sekolahnya. Kasus ini semakin menunjukkan bahwa aturan kepemilikan senjata api di Amerika Serikat belum ketat.

Menanggapi hal tersebut, sejumlah pelajar dari berbagai sekolah di AS melakukan aksi unjuk rasa kepada pemerintah. Beberapa kepala sekolah mengizinkan muridnya untuk melakukan demonstrasi dan berjanji untuk tidak menghukum mereka karena telah meninggalkan kelas.

Keluar Kelas Dan Demonstrasi

Para pelajar dari Arizona sampai Maine turun ke jalan pada Rabu (21/2) kemarin. Mereka menyerukan agar pembatasan penjualan senapan AR-15 dan senjata serupa lainnya, mengingat pelaku penembakan di SMA di Florida, Nikolas Cruz (19), dapat membeli senjata tersebut.

Dilaporkan Kompas.com, ratusan murid dari sekolah-sekolah di Maryland meninggalkan kelas untuk berkumpul di Gedung Capitol, Washington DC. Ratusan lainnya keluar dari sekolah di kota-kota dari Chicago ke Pittsburgh, kemudian ke AUstin, Texas, pada jam makan siang.

Di Washington DC, aksi demonstrasi dihiasi dengan momen khusus untuk mengenang 17 orang yang terbunuh di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida.

Daniel Gelillo, pelajar dari SMA Richard Montgomery di Maryland, mengatakan, para murid yang berunjuk rasa meminta anggota parlemen untuk bertindak lebih jauh dalam pengendalian senjata.

" Penembakan di Orlando, Las Vegas, dan sekarang Parkland. Orang-orang tidak bersalah tewas karena mudahnya akses kepemilikan senjata api di negara ini," katanya.

Berdiam Selama 17 Menit

Sekitar 200 murid dari SMA Dublin Scioto di Ohio juga melakukan aksi untuk mengenang korban penembakan massal di sekolah. Mereka duduk di luar dan berdiam selama 17 menit.

Editor : Rizki Ramadan

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest