HAI-online.com - Jurusan Teknik tuh identik sama cowok-cowok yang tangguh, kuat, serta perkasa kaya superman. Proses masuk yang butuh kecerdasan ekstra, fisik yang kuat, dan mental yang tahan banting karena bakalan diterpa tugas serta pelajaran yang asik, membuat jurusan Teknik tuh cukup jadi jurusan yang “menantang”.
Tapi, Jurusan Teknik nggak diisi oleh para cowok aja bro! Banyak cewek-cewek yang tertarik juga untuk memasuki jurusan yang “menantang” ini. Para bidadari ini, punya hak yang sama dengan para cowok. HAI udah kumpulin nih, cerita para bidadari nan tangguh ketika mereka awal masuk jurusan Teknik. Dari yang diarahin sama orangtua, sampe yang karena nggak suka kimia. Kuy disimak!
Siva Hulwun - Teknik SipilItenas Bandung
“Gue masuk Teknik Sipil sebenernya saran dari orangtua. Jurusan ini emang jurusan yang identik banget sama cowok, tapi nggak ada salahnya juga cewek masuk ke jurusan yang mayoritas cowok, malah asik nyoba sesuatu yang beda dan keluar dari zona nyaman kita. Walaupun di kelas kebanyakan isinya cowok, gue sih ngerasa biasa dan mandang sama rata aja, malah gue ngerasa kalo semua cewek di jurusan tuh dispesialkan, mungkin karena jarang ada cewek kali ya.
Ekspektasi gue ketika baru pertama kali masuk jurusan ini tuh “Susah, sulit, kuli, jarang tidur, ngebut belajar” ternyata realitanya nggak seburuk itu Hehe. Rasanya jadi anak teknik tuh, gue ngerasa bangga. Soalnya di masa depan nanti gue yang akan ngebangun jalan, jembatan, gedung, sampe rumah tinggal kalian ehehehe. The World would be a better place if it was run by civil engineers.”
Kezia Leyder – Teknik Perencanaan Wilayah dan KotaItenas Bandung
"Jurusan aku tuh intinya fokus untuk perencanaan suatu kota/wilayah supaya lebih baik buat kedepannya. Aku masuk jurusan ini emang keinginan aku sendiri, nggak ada paksaan orangtua atau siapapun sih. Ketika tahu di kelas tuh isinya kebanyakan cowok, aku kira bakal risih, atau gimana. Tapi ternyata setelah beradaptasi, aku seneng kerjasama sama cowok karena simple dan nggak ribet ahahaha.
Awalnya aku sempet ngerasa aneh dan nggak cocok sama jurusan yang aku pilih. Ekspektasi awal, aku ngira bakal banyak belajar di atas kertas. Realitanya ternyata banyak survei dan presentasi, Capek ehehe. Pesan aku buat para cewek yang masih ragu untuk milih jurusan teknik sih, jangan ragu karena perempuan juga bisa berkecimpung di dunia perteknikan. Untuk yang masih ragu karena persepsi “Teknik itu untuk laki-laki”, ayo buktiin kalo perempuan itu setara sama laki-laki."
Alya Awanis – Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta