Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

10 Tanda Kamu Mengalami Social Anxiety Disorder. Salah Satunya Sering Merasa Awkward Di Pergaulan

Rizki Ramadan - Selasa, 01 Mei 2018 | 06:45
Social Anxiety
Rizki Ramadan

Social Anxiety

walau kamu bosen menjomblo tapi kamu selalu punya alasan untuk menjauhi pacaran. Kamu menahan rasa kesepianmu dan menganggap bahwa itu adalah prinsip hidupmu.

6. Kamu mengira teman sekelasmu merendahkanmu

Mereka terlihat bisa akrab satu sama lain. Tapi ketika kamu lewat di depannya kamu merasa mereka memasang tatapan kasihan. Akhirnya, kamu jadi menjauhi area yang ramai kayak kantin atau koridor kelas saat istirahat.

7. Kamu terlalu sering mengedit caption tiap kali mau update ke media sosial

Saat memilih emoji, kamu berganti-ganti. Dalam bikin caption foto aja bisa hapus-ketik-hapus-ketik. Kamu khawatir tentang apa yang orang-orang akan pikirkan tentang media sosialmu. Kamu nggak mau kelihatan bodoh, nggak mau dikira terlalu begini atau begitu

8. Kamu menjadi berbeda ketika tampil sebagai anonim.

Ketika main gameonline, kamu memakai username yang bukan nama aslimu. Nah, di situ kamu jadi orang yang beda banget kayak sehari-hari. Kamu merasa dirimu yang sebenarnya justru bisa terekspresikan ketika menjadi anonim karena kamu merasa nggak ada orang yang menilaimu.

9. Kamu menganggap bahwa kecemasan kamu ini wajar.

Barangkali kamu hidup dengan keluarga yang memiliki gejala sama juga denganmu. Jadi, kamu menganggap kecemasan-kecemasan sosial kamu itu adalah hal yang normal.

10. Kamu Sering Membayangkan Gimana Jadinya Hidup Kalau Dirimu Lebih Percaya Diri

Tapi kemudian, kamu jadi pesimis sendiri karena hal tersebut nggak mungkin karena berbagai alasan. Lalu kamu jadi sedih sendiri.

Kalau ada beberapa tanda yang kamu rasakan, ada baiknya kamu jangan menyangkalnya. Itu adalah langkah pertama untuk kamu bisa mengatasi social anxiety ini. Seterusnya, kamu mesti mencari bantuan. Bicaralah ke orang yang kamu anggap dekat dan bisa menerimamu. Bisa ke guru BK, orangtua, kakak bimbel, atau langsung ke pihak profesionalnya, yaitu psikolog dan terapis.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x