Follow Us

Ini Bedanya Tradisi Kelulusan SMA di Jepang dengan Indonesia

Alvin Bahar - Kamis, 26 Oktober 2017 | 06:15
Nggak Lulus Sepi Konvoy dan Corat Coret Seragam
Alvin Bahar

Nggak Lulus Sepi Konvoy dan Corat Coret Seragam

HAI-ONLINE.COM - Udah tau belum bedanya tradisi kelulusan SMA di Jepang dengan Indonesia?

Tradisi kelulusan SMA di Jepang dan Indonesia sebenarnya sama. Dua negeri ini punya tradisi yang berhubungan dengan seragam. Tradisinya pun hampir dilakukan di seluruh daerah.

Maknanya pun punya kesamaan. Sama-sama menandakan bahwa seragam mereka udah nggak perlu dipakai lagi. Ya walaupun lebih mulia misalnya diberikan ke adik kelas atau yang membutuhkan. Terus apa sih bedanya tradisi kelulusan SMA di Jepang dengan Indonesia? Ini dia....

Cek deh: Permainan Tradisional Jepang Ini Dapat Melatih Fokus dan Kesabaran

Di Jepang, lulus lepas kancing!

Di Jepang lulus lepas kancing
Kalau di Jepang, lulus bakalan lepas kancing. Kancing kedua dari atas bakal dicopot oleh siswa cowok. Terus, dikasih ke cewek yang disukainya.

Maknanya? Kancing kedua dari atas merupakan kancing yang letaknya paling dekat dengan hati sementara seragam adalah sesuatu yang dipakai setiap hari selama tiga tahun bersekolah. Jadi kancing kedua itu berisikan semua perasaan si cowok selama tiga tahun bersekolah sampai kelulusannya.

Cewek juga nggak perlu nunggu dikasih kancing. Mereka juga boleh minta ke cowok yang disuka. Dikasih atau nggak ya urusan belakangan. Nah, kalau ada cewek yang dapet banyak kancing berarti itu cewek banyak yang suka!

Di Indonesia, corat-coret seragam

Di Indonesia corat coret seragam
Kalau di Indonesia, tradisinya adalah corat-coret seragam. Coretannya biasanya tanda tangan dan kata-kata dari para teman, atau cat semprot warna-warni. Seringnya dilengkapi dengan konvoi. Ada juga yang berakhir dengan tawuran (yang ini nggak bener nih!)

Maknanya adalah, seragam itu dipakai setiap hari ke sekolah, so kita bakal ingat masa-masa indah SMA saat melihat seragam tersebut karena ada tulisan para teman kita. Warna-warna juga jadi simbol kebebasan, sebab kita nggak perlu lagi pakai seragam ini.

Tradisi ini juga sering ditentang guru dan orang tua. Lucunya, ada juga yang udah corat-coret seragam padahal belum tentu lulus.

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest