Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sebelum Ada Spotify, Ini Dia Jasa Streaming Musik yang Dibuat Pada Abad Ke-18!

Fadli Adzani - Rabu, 25 Oktober 2017 | 03:30
Spotify
Fadli Adzani

Spotify

Sebagai anak muda pencinta musik, kita harus banyak-banyak bersyukur hidup di zaman sekarang.

Jikalau sedang bosan dan ingin mendengar sebuah lagu dari artis kesukaan kita, tinggal buka Spotify atau Apple Music.

Dengan dua aplikasi seperti itu, kita lebih dimudahkan untuk mendengar lagu apa saja, dimanapun dan kapanpun.

Cek Juga:Terjawab Sudah, Inilah Orang yang Sering Disebut Berada di Balik Topeng Marshmello

Tinggal mengetik nama musisi atau judul lagunya, kita bisa langsung menikmati lagu-lagu yang kita suka.

Namun, bagaimana dengan orang-orang yang hidup di zaman dulu? Seperti di abad ke-18 misalnya, dimana teknologi masih sangat minim dan orang-orang yang mau mendengarkan musik harus datang ke konser dari musisi idolanya.

Ternyata, sebagaimana yang diberitakan oleh www.stuff.tv, jasa layanan musik streaming sudah ada sejak abad ke-18, tepatnya pada era 1890-an.

Kala itu, jauh sebelum ada Spotify atau Apple Music, ada yang namanya Electrophone.

Dibuat di Inggris, jasa layanan musik streaming ini juga berbayar. Saat itu, orang-orang harus membayar 5 poundsterling setiap tahunnya untuk menggunakan Electrophone.

Eits, kita nggak bisa asal memilih musisi idola kita lalu mendengarkan lagu mereka.

Jadi, kala itu, orang-orang yang sudah langganan Electrophone, harus menggunakan headphone jadul yang dibuat oleh Ernest Mercadier.

Dari sebuah mesin, kita bisa memencet nomor yang bisa menghubungkan kita dengan konser yang ada di London, dan kita bisa mendengar musik-musik yang dibawakan di konser itu melalui Electrophone.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x